Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegiat HAM Dinilai Terlambat Perjuangkan Nasib Mary Jane

Kompas.com - 28/04/2015, 16:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menyesalkan sikap para pegiat hak asasi manusia yang baru memperjuangkan nasib terpidana mati Mary Jane Veloso menjelang eksekusi. Mary Jane yang merupakan warga negara Filipina ini dijadwalkan akan dieksekusi pada Rabu dini hari nanti di hadapan regu tembak di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Pengacara Mary Jane selama ini mengatakan bahwa kliennya dijebak untuk membawa 2,6 kg heroin ke Indonesia tanpa ia sadari.

"Kenapa kok Mary Jane baru diributkan sekarang oleh pegiat HAM?" kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Seharusnya, kata dia, pegiat HAM sudah memperjuangkan nasib Mary Jane sejak jauh-jauh hari. Dengan begitu, Presiden Joko Widodo bisa memiliki waktu untuk mempertimbangkan pemberian grasi.

"Imbauan saya kepada pegiat HAM, ada sekitar 120 napi, teliti satu per satu. Sampaikan sekarang agar Presiden bisa pertimbangkan grasi," ucapnya.

"Jangan begitu di-set tanggal untuk hukuman mati, baru jadi pembela atau advokasi," tambah politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.

Sebelumnya, Maria Kristina Sergio, tersangka perekrut Mary Jane, telah menyerahkan diri kepada polisi Filipina, Selasa (28/4/2015). Menurut laporan CNN, yang mengutip keterangan dari kelompok hak-hak migran di Filipina yaitu Migrante, Sergio menyerahkan diri ke Kantor Polisi Cabanatuan City.

Polisi Filipina sebelumnya sudah menuntut Sergio dan dua orang lainnya atas penipuan, perekrutan tenaga kerja ilegal, dan perdagangan manusia. (Baca: Perekrut Mary Jane di Filipina Menyerahkan Diri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com