Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam: Pelantikan Budi Gunawan Tidak Perlu Dipermasalahkan

Kompas.com - 22/04/2015, 21:40 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno menilai pelantikan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Wakapolri sudah sesuai prosedur. Karena alasan itu, ia berharap tidak perlu ada yang dipermasalahkan setelahnya.

"Enggak perlu dipermasalahkan, kan sudah disetujui oleh internal, inilah pimpinan saya (Polri)," kata Tedjo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Tedjo menuturkan, dirinya yakin Kapolri telah melaporkan terpilihnya Budi Gunawan sebagai Wakapolri kepada Presiden Joko Widodo. Ia juga tidak sependapat jika pelantikan tersebut dianggap tergesa dan ditutup-tutupi.

Berdasarkan pengalaman, kata Tedjo, pelantikan wakil kepala suatu institusi atau lembaga tidak harus dihelat secara besar-besaran. Acara pelantikan Budi Gunawan ia anggap sudah sah walau hanya dihadiri beberapa pejabat tinggi Polri.

"Saya juga pernah melantik waka, wakil, itu mereka cukup di hadapan pimpinan, disaksikan oleh beberapa perwira yang ada, itu sudah cukup. Di media ada gambarnya, tidak tertutup, kalau tertutup sama sekali enggak ada gambarnya," ucap Tedjo. (Baca: Kapolri Baru Lapor Presiden pada Hari Budi Gunawan Dilantik)

Saat diminta menanggapi adanya kritik masyarakat yang menolak Budi Gunawan menjadi Wakapolri, Tedjo menyatakan kritikan tersebut seharusnya tidak perlu ada. Pelantikan Budi Gunawan ia sebut berbeda dengan posisi saat yang bersangkutan akan dilantik menjadi Kapolri dan disangka melakukan perbuatan korupsi.

"(Polemik) itu kan dulu kalau Kapolri ya, tapi kalau Wakapolri (lebih) banyak di urusan internal, di dalam, agar kinerja Polri lebih baik," pungkasnya. (Baca: Kapolri Sebut Pelantikan Budi Gunawan Sengaja Dipercepat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com