Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Dinilai "Over Acting" karena Terbitkan SK Rotasi Golkar

Kompas.com - 21/04/2015, 19:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Ace Hasan Syadzily merespons pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang mengaku tidak tahu terbitnya Surat Keputusan pimpinan DPR mengenai rotasi anggota Fraksi Golkar di DPR. Menurut Ace, pernyataan Fadli mempertegas kesalahan dan keberpihakan Ketua DPR Setya Novanto pada pengurus Golkar kubu Aburizal Bakrie.

"Tindakan Ketua DPR yang menerbitkan surat keputusan rotasi Fraksi Partai Golkar sudah over acting. Apalagi jelas-jelas kebijakan itu tidak diketahui oleh Pimpinan DPR RI lainnya seperti pengakuan Fadli Zon," kata Ace, saat dihubungi, Selasa (21/4/2015).

Ace menuturkan, pimpinan DPR tidak perlu menerbitkan SK terkait perpindahan atau rotasi anggota DPR. Pasalnya, keputusan rotasi cukup dilakukan atas persetujuan masing-masing fraksi dan hal itu ia alami ketika menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Sesama kader Golkar, Ace bahkan menilai Setya Novanto tidak taat pada putusan Mahkamah Partai yang mengakui kepengurusan Golkar hasil Munas Jakarta pimpinan Agung Laksono.

"Penerbitan SK rotasi oleh Ketua DPR sangat aneh, sungguh tidak biasa, tindakannya menambah catatan kami atas perilakunya yang tidak taat pada kebijakan Partai Golkar yang sah," ucap Ace.

Terkait penerbitan SK rotasi anggota Fraksi Golkar, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku tidak tahu bahwa Ketua DPR Setya Novanto telah menerbitkan surat tersebut. Menurut Fadli, rotasi anggota DPR harusnya bisa dilakukan hanya dengan persetujuan fraksi tanpa harus disetujui oleh Ketua DPR.

"Setahu saya tidak ada SK dari pimpinan. Tidak perlu ada SK dari pimpinan. Kalau untuk perubahan anggota pindah dari Komisi X ke Komisi III ke Komisi IV itu domainnya fraksi," kata Fadli.

Namun, ketika ditunjukkan salinan SK rotasi yang ditandatangani Setya Novanto, Fadli meralat jawabannya. Menurut dia, bisa saja dalam kondisi tertentu Ketua DPR menerbitkan SK pengesahan terhadap permintaan fraksi untuk merotasi anggotanya. Fadli mengaku baru melihat SK tersebut karena baru saja kembali dari tugas di luar kota.

"Kalau itu yang dilakukan, itu berarti mekanisme yang biasa terjadi. Dan, saya mungkin enggak tahu karena itu di wilayah reguler yang dilakukan Sekjen," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com