Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Panggil Lagi Dubes Arab Saudi Terkait Eksekusi Mati Tanpa Pemberitahuan

Kompas.com - 16/04/2015, 21:59 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri RI, malam ini, Kamis (16/4/2015), kembali memanggil Duta Besar Arab Saudi terkait eksekusi mati warga negara Indonesia Karni bin Medi Tarsim, di Yanbu, Arab Saudi, siang tadi. Pemanggilan dilakukan untuk memberikan nota diplomatik sebagai bentuk kekecewaan Pemerintah Indonesia.

"Malam ini, Kemenlu memanggil Dubes Arab untuk Indonesia untuk menyampaikan nota diplomatik kekecewaan Pemerintah Indonesia atas pelaksanaan hukuman mati terhadap WNI tanpa ada notifikasi lazim dalam hubungan internasional," ujar Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers, Kamis malam.

Arrmanatha mengatakan, pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Arab Saudi baru menerima informasi setelah Karni dieksekusi mati pada Kamis, pukul 10.00 waktu setempat. Arrmanatha mengatakan, Pemerintah Indonesia menyesali sikap Pemerintah Arab Saudi yang telah dua kali melaksanakan eksekusi mati terhadap WNI tanpa memberikan notifikasi lebih dulu kepada KJRI di sana.

Padahal, menurut Arrmanatha, sehari sebelum Karni dieksekusi, pihak KJRI menemui Karni di penjara Madinah. Dalam pertemuan selama 1,5 jam itu, pihak KJRI dan Karni tidak diberi tahu mengenai jadwal eksekusi mati. (Baca: Protes Eksekusi Mati Siti Zaenab, Menlu Panggil Dubes Arab Saudi)

"Paling tidak, kita dapat sekali lagi mencoba untuk melakukan pendekatan kepada keluarga korban, atau mendatangkan keluarga Karni untuk bertemu terakhir kalinya. Itu yang kita sayangkan," kata Arrmanatha.

Sebelumnya, tanpa ada pemberitahuan, Siti Zaenab, TKI yang sudah mendekam di penjara Madinah sejak 1999, dieksekusi pada Selasa (14/4/2015) siang waktu Indonesia.(Baca: Siti Zaenab Dieksekusi Tanpa Pemberitahuan, Indonesia Kirim Nota Protes ke Arab Saudi)

Arrmanatha mengatakan, pemanggilan terhadap Dubes Arab Saudi sebenarnya adalah bentuk ketegasan pemerintah dalam memprotes sikap Pemerintah Arab Saudi. Kemenlu akan berupaya mencari berbagai jalan keluar agar hal serupa tidak terjadi lagi pada kemudian hari. (Baca: Dubes Arab Saudi Kaget Dipanggil Menlu RI Terkait Eksekusi Siti Zaenab)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com