Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bantu Evakuasi WN Malaysia dan Thailand dari Yaman

Kompas.com - 13/04/2015, 21:03 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah Indonesia membantu mengevakuasi 67 warga negara Malaysia dan 3 warga negara Thailand dari Yaman dari Kota Aden, Yaman. Evakuasi dilakukan bersamaan dengan evakuasi 90 warga negara Indonesia menuju Djibouti.

"Selain WNI yang jumlahnya 90, kita juga sekaligus membantu 67 warga negara Malaysia dan 3 warga negara Thailand. Jadi selain kita mengevakuasi WNI kita, kita juga membantu beberapa warga negara yang memang membutuhkan bantuan pada saat itu," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/4/2015).

Para WNI beserta warga negara Malaysia dan Thailand itu dievakuasi dari Kota Aden di bagian barat Yaman. Evakuasi dilakukan menyusul serangan Arab Saudi dan sekutunya terhadap Yaman.

Pagi tadi, pesawat TNI Angkatan Udara yang membawa 90 WNI tersebut telah mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

"WNI yang sudah keluar (dari Yaman), ini angkanya memang naik turun ya, karena setelah kita evakuasi kita juga lakukan verifikasi kewarganegaraan, jadi kita lihat WNI, ternyata bukan," sambung Retno.

Menurut dia, Pemerintah telah beberapa kali mencoba melakukan evakuasi di Kota Aden namun kerap gagal karena kondisi keamanan yang tidak memungkinkan. Retno pun bersyukur evakuasi dari Kota Aden kali ini berjalan lancar. Hingga saat ini, ada kurang lebih 1.684 WNI yang ke luar dari Yaman. Jumlah WNI itu terdiri dari 1002 yang sudah sampai di Indonesia, dan 6821 yang masih dalam perjalanan menuju Tanah Air.

Setelah Aden, wilayah yang menjadi perhatian selanjutnya adalah wilayah Tareem dan Al Mukalla. Meskipun dua kota itu masih lebih kondusif dari Aden, Pemerintah tetap mempersiapkan evakuasi mengingat situasi di Yaman mudah berubah. Pemerintah juga terus mengimbau WNI untuk bersedia dievakuasi dari Yaman.

"Kita tidak akan berhenti untuk terus mengimbau agar mau dievakuasi karena situasi bisa terus berubah tiap saat dan mumpung masih ada opsi evakuasi, kita pakai opsi itu. Pengalaman di Aden membuktikan betapa sulitnya saat opsi evakuasi itu sudah terancam dewngan situasi kemananan kita sulit sekali merancang evakuasi," tutur Retno.

Pada Sabtu (11/4/2015), pemerintah mengevakuasi 478 WNI dari Yaman ke Kota Salalah di Oman. Mereka terdiri dari 391 WNI dari Kota Tareem dan 87 WNI dari Kota Al Mukalla. Diperkirakan, ada 2.000 WNI yang menetap di dua kota di bagian timur Yaman tersebut, dengan sebaran 500 orang di Al Mukalla dan 1.500 orang di Tareem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com