Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Bambang Soesatyo dan Ade Komarudin Laporkan Agus Gumiwang ke Polisi

Kompas.com - 30/03/2015, 15:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Fraksi Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie di DPR RI Ade Komarudin dan Sekretaris Fraksi Golkar di DPR RI Bambang Soesatyo melaporkan Agus Gumiwang Kartasasmita ke Bareskrim Polri, Senin (30/3/2015). Laporan itu dibuat oleh kuasa hukum Bambang dan Ade, Ali Syamiarta.

"Saya dari kuasa hukum Golkar melaporkan Agus Gumiwang dengan Pasal 335, 263, dan 167 KUHP," kata Ali Syamiarta sebelum memasuki Gedung Bareskrim, Senin siang.

Ali menjelaskan, Pasal 335 KUHP ialah tentang perbuatan tidak menyenangkan. Agus Gumiwang, sebut Ali, telah memasuki ruangan Fraksi Golkar di DPR RI sembari mengeluarkan kata-kata yang tidak patut.

Atas perbuatan tersebut, Ali mengatakan bahwa tindakan Agus juga memenuhi Pasal 165 KUHP. Pasal itu mengatur pelanggaran memasuki ruangan terlarang. Sementara itu, Pasal 263 KUHP ialah tentang pemalsuan dokumen.

Agus, lanjut Ali, diduga menggunakan kop surat Fraksi Golkar di DPR RI. Padahal, Agus telah dipecat dari kader partai pada Juni 2014 lalu. Ali mengatakan, upaya pelaporan itu disertai dengan sejumlah bukti yang mendukung.

"Kami berharap penyidik bertindak cepat dengan memeriksa Agus," ujar Ali.

Laporan itu teregister atas nomor Tanda Bukti Lapor TBL/240/III/2015/Bareskrim. Laporan polisi tersebut ditandatangani oleh perwira siaga Bareskrim Polri Aiptu M Bahlodin.

Agus Gumiwang sebelumnya sudah melaporkan Ade dan Bambang ke Bareskrim Polri. Laporan tersebut terkait penguasaan Sekretariat Fraksi Golkar di Gedung DPR RI. Agus adalah Ketua Fraksi Golkar kubu Agung. (Baca: Agus Gumiwang Ultimatum Ade Komarudin agar Hengkang dari Ruang Ketua Fraksi Golkar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com