Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Akan Tolak Permintaan Kubu Agung Merombak Fraksi Golkar

Kompas.com - 24/03/2015, 12:36 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, memastikan bahwa pimpinan DPR akan menolak permintaan pengurus Partai Golkar dari kubu Agung Laksono untuk merombak Fraksi Golkar di DPR. Meski kubu Agung sudah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, pengurus Golkar dari kelompok Aburizal Bakrie masih melakukan upaya hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Utara dan Pengadilan Tata Usaha Negara.

"Kita harus berpegang pada hukum, tidak boleh sepihak," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/3/2015).

Fahri mencontohkan konflik yang sebelumnya dialami Partai Persatuan Pembangunan. Saat PPP kubu Djan Faridz menang di PTUN ataupun mahkamah partai, pimpinan DPR tetap menolak memproses permintaan merombak pimpinan fraksi. "Di PPP, Djan Faridz menang, tapi kami tak proses administrasi faksinya karena ini masih ada konflik jadi kami tak proses. Djan faridz itu sudah menang bertubi-tubi di mahkamah dan PTUN tapi kami tak proses karena kami mau jaga wibawa pimpinan," ucap Fahri.

Mengenai surat perombakan fraksi yang tak dibacakan di sidang paripurna kemarin, Fahri menyatakan bahwa surat yang diajukan Agung baru masuk 15 menit sebelum sidang dimulai. (Baca: Surat Perubahan Fraksi Golkar Tak Dibacakan, Kubu Agung Laksono Interupsi)

"Bagaimana bisa kami membaca surat yang 15 menit baru masuk? Ini harus sesuai dengan prosedur. Jadi ada problem ketergesa-gesaan dari mereka (kubu Agung). Ini negara hukum, ada aturan," ucapnya.

Agung berniat merombak Fraksi Golkar setelah kepengurusannya mendapat surat keputusan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin, yang berada di kubu Aburizal, hendak digantikan oleh Agus Gumiwang Kartasasmita. Sekretaris Fraksi Golkar yang saat ini dijabat oleh Bambang Soesatyo akan digantikan dengan Fayakhun Indrayadi.

Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie, mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan perlawanan jika Agung dan kawan-kawan bersikeras menggantikan struktur kepengurusan Fraksi Partai Golkar. Menurut dia, kepengurusan fraksi yang sah adalah yang terdaftar di Sekretariat Jenderal DPR dengan pimpinan Ade Komarudin.

"Fraksi enggak bisa direbut. Mana bisa? Lawan!" kata Aburizal (Baca: Aburizal: Fraksi Golkar Enggak Bisa Direbut, Lawan!)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com