Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Kenal Lee Kuan Yew karena Dekat dengan Soeharto

Kompas.com - 23/03/2015, 16:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, ia memiliki kesan tersendiri dengan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Kalla mengaku mengenal Lee sebagai sosok yang dekat dengan Presiden kedua RI Soeharto.

"Beliau saya tahu betul karena dekat dengan Pak Harto pada zamannya," ujar Kalla di Jakarta, Senin (23/3/2015).

Kalla mengatakan, Lee kerap memberi perhatian terhadap Indonesia. Kalla menilai Lee memiliki pandangan yang luas sehingga ia senang mengajaknya berdiskusi.

"Saya selalu ketemu beliau baik itu di Jakarta, di Batam, beliau selalu ingin memberikan pandangan-pandangan bagaimana hubungan Indonesia dengan Singapura, dan bagaimana Indonesia bisa maju. Dia sangat berkepentingan akan kemajuan Indonesia," kata Kalla.

Bahkan, kata Kalla, Lee pernah memberinya masukan saat menjabat sebagai Wakil Presiden RI mendampingi Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

"Waktu itu beliau memberikan masukan kepada saya, ketika saya menjabat wakil presiden yang pertama, tentang apa yang terbaik yang dilakukan untuk Indonesia," kata Kalla.

Lee sebut JK lebih paham dalam negeri

Kalla mengatakan, saat itu ia berbincang cukup panjang mengenai upaya membangun Indonesia. Saat itu, kata Kalla, Lee menilai Kalla jauh lebih memahami persoalan bangsa ketimbang kepala negara.

"Bahwa saya (JK) lebih memahami persoalan dalam negeri, sayangnya saya hanya wakil Presiden. Dan itu sempat menjadi masalah di dalam negeri, karena pernyataan beliau tentang saya seperti itu," ujar Kalla.

Lee Kuan Yew meninggal Senin (23/3/2015) dini hari pada usia 91 tahun. Selanjutnya, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari untuk ayahnya tersebut.

Harian The Straits Times di situsnya melaporkan bahwa Lee Hsien Loong juga akan berpidato kepada rakyat negara itu dalam sebuah siaran langsung Senin pagi pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB. Pernyataan dari kantor Lee yunior menyebutkan bahwa sebagai sebuah tanda penghormatan, bendera Singapura di semua gedung pemerintah akan dikibarkan setengah tiang selama periode berkabung itu, yang dimulai hari Senin (23/3/2015) ini dan berakhir hari Minggu (29/3/2015) mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com