Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Pasukan Pink' Tolak ISIS di Bundaran HI

Kompas.com - 15/03/2015, 10:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok pemuda berkaus pink bersenjata laras panjang beraksi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (15/3/2015) pagi. Mereka berteriak-teriak sembari mengacung-acungkan senjatanya ke para pengunjung car free day tersebut.

Tenang saja, senjata yang mereka bawa hanya terbuat dari kertas karton dipadu dengan plastik. Teriakan mereka pun bukan bernada kekerasan. Mereka hanya mengingatkan para pengunjung acara mingguan untuk jangan terpengaruh dengan ideologi Negara Islam atau lebih dikenal ISIS.

"Kami di sini mengajak masyarakat menolak aksi kekerasan ISIS. Kita menolak penyebaran ideologi ISIS di Indonesia," ujar Khotman Ahdan Mubarok, koordinator aksi di sela-sela aksinya.

Melalui pengeras suara, Khotman berteriak-teriak menjelaskan ideologi singkat ISIS ke publik di Bundaran HI. Menurut Khotman ISIS mengedepankan kekerasan dengan membawa nama Islam.

Hal tersebut tidak dapat dibiarkan dan harus diantisipasi. Di Indonesia, menurut Khotman, ISIS sudah mulai merasuki sejumlah elemen, secara khusus kalangan pemuda.

Salah satu buktinya adalah belasan warga negara Indonesia yang memisahkan diri di Turki dan diduga bergabung dengan ISIS. "Pemerintah ibaratnya kecolongan dengan ada kasus itu," ujar Khotman.

Khotman mendesak pemerintah Joko Widodo memperkuat gerakan deradikalisasi di publik. Secara khusus, Khotman juga meminta pemerintah memantau secara teliti aktivitas-aktivitas organisasi Islam radikal di universitas Islam di Indonesia.

"ISIS di Indonesia mengincar pemuda-pemuda Indonesia. Mengatasnamakan organisasi Islam dengan membawa-bawa jihad, lalu bergabung ke ISIS," ujar Khotman.

Para peserta aksi unjuk rasa menolak paham ISIS tersebut menarik perhatian pengunjung car free day. Mereka ada juga yang berpakaian serba hitam. Senjata mainan yang dipegangnya ditodong ke arah pengunjung. Beberapa di antaranya ada yang tiarap seperti tentara tengah berperang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Nasional
Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com