Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Instruksikan Perwakilan RI di Taiwan Cari 21 WNI yang Hilang

Kompas.com - 09/03/2015, 17:56 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta perwakilan Indonesia di Taiwan untuk mencari 21 warga negara Indonesia yang hilang di Samudera Atlantik. Mereka yang hilang adalah anak buah kapal penangkap ikan Taiwan Hsiang Fu Chuen.

"Tentu perwakilan kita di Taipei kita instruksikan pasti untuk berusaha mencarinya," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (9/3/2015).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal sebelumnya menyampaikan bahwa kapal penangkap ikan berbobot 700 ton milik perusahaan Taiwan tersebut tidak dapat dihubungi sejak 26 Februari 2015.

Sejak 26 Februari, kapal itu diperkirakan berada di sekitar Pulau Falkland dan sedang dalam perjalanan ke Atlantik Selatan. (baca: Kemenlu RI Cari Identitas 21 WNI di Kapal Ikan Taiwan yang Hilang)

Kementerian Luar Negeri RI baru memperoleh kabar dari pemilik kapal tersebut pada pekan lalu. Kapal itu membawa 49 ABK, yang terdiri atas kapten dan kepala teknisi mesin dari Taiwan, 21 WNI, 13 warga Filipina, 11 warga Tiongkok, dan dua warga Vietnam.

Sampai saat ini, Kemenlu masih melakukan koordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei untuk bisa memperoleh identitas dari 21 ABK Indonesia yang hilang bersama kapal Taiwan itu. Akan tetapi, hingga kini belum ada status yang pasti mengenai keberadaan kapal tersebut dan pencarian masih terus dilakukan.

Kapal Hsiang Fu Chuen hilang kontak setelah salah satu awak kapal melaporkan bahwa kapal itu mengalami kebocoran. Kapal itu hilang pada pukul 03.00 (waktu setempat) pada 26 Februari 2015. (Baca: 21 WNI Hilang bersama Kapal Ikan Taiwan di Samudra Atlantik)

Berdasarkan keterangan data satelit Taiwan, kapal itu terakhir kali berada di wilayah yang berjarak 1.700 mil laut (3.148 kilometer) dari lepas pantai Kepulauan Falkland sebelum dinyatakan hilang. Taiwan telah meluncurkan operasi pencarian dengan meminta bantuan Argentina dan Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com