Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Menyejajarkan Bangsa Indonesia di Era Pasar Bebas

Kompas.com - 18/02/2015, 06:46 WIB
advertorial

Penulis

Dalam era ekonomi global sekarang, salahsatunya ditandai penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, banyak parameter baru jadi pertimbangan seperti sertifikasi profesi. 

Akan tetapi, di lapangan, ada yang sekedar memperbincangkan pentingnya namun selesai sampai sana. Ada pula yang bahkan sejak lama mempersiapkannya dengan bertindak nyata. 

Adalah PT Telekomunikasi Indonesia yang mendorong kehadiran dua lembaga sertifikasi profesi teknologi informasi komunikasi. Bahkan salah satu institusinya sudah berdiri sejak tahun 2008 lalu --ketika publik belum ngeh apa itu sertifikasi profesi. 

Dorongan itu diwujudkan dengan pendirian Telkom PDC (Profesional Developement Center) dan Telkom Profesional Certificate Center (TPCC), yang keduanya sehari-hari dioperasikan oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). 

Sejak Januari 2008, Telkom PDC didirikan dengan izin penyelenggaraan pendidikan non formalnya dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional serta Departemen Tenaga Kerja pada Januari 2008.

Kala itu, pendirian menyambut strategi PT Telkom di bawah Dirut Rinaldi Firmansyah antara tahun 2007-2008 yang mencanangkan perubahan arah menjadi perusahaan TIME (Telecommunication, Information, Media, Edutainment). 

Karenanya perlu dirancang berbagai program pendidikan, termasuk untuk lulusan setingkat SMA maupun perguruan tinggi, agar memiliki keterampilan menghadapi fase TIME tersebut. 

Setelah diresmikan di awal tahun 2008, operasional Telkom PDC baru berjalan April 2008 karena persiapan harus banyak dilakukan seperti penyelenggaraan pendidikan non formal, infrastruktur, sumber daya, dan manajemen. 

Telkom PDC membuat sendiri perlengkapannya seperti buku dan modul asli buatan para dosen Telkom PDC. Nama produk akhirnya ditetapkan CCDP, singkatan dari Certified Competency Development and Professional, pada semester II tahun 2008 –sebelum CCDP, pelatihan reguler ini bernama PCP (Professional Certification Program). 

Kerjasama dengan berbagai vendor pun diperluas untuk memperkaya pilihan materi maupun jalur sertifikasi. Tak hanya untuk lulusan setingkat SMA, program pelatihan untuk profesional juga diperkenalkan Telkom PDC ke sejumlah instansi negeri dan swasta se-Indonesia. Dan akhirnya, penerimaan mahasiswa pertama dibuka pada Juni 2008.

Kala itu, promosi Telkom PDC terus dilakukan dengan menyebar surat dan profil perusahaan ke sejumlah sekolah setingkat SMA se-Indonesia untuk mengenalkan program pelatihan reguler yang bernama CCDP.

Dengan adanya sertifikasi, ada banyak manfaat yang dapat dipetik, antara lain membantu menunjukkan pada stakeholder  bahwa bisnis  kita bekerja dengan efektif, memastikan bahwa kita terus menerus meningkatkan dan memperbaiki aktivitas bisnis internal, meningkatkan performansi secara keseluruhan, mengurangi ketidakpastian dan memperluas peluang pasar, dst. 

Sebelum memproduksi CCDP, program pelatihan reguler Telkom PDC bernama PCP (Professional Certification Program). Selain program eksisting CCDP dan PCP, Telkom PDC juga menyiapkan sejumlah pelatihan lanjutan. 

Sebut misalnya pelatihan Management Stratejik, Strategi dan Kebijakan Bisnis, Pengembangan dan Sikap Organisasional, Manajemen Performa Bisnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Marketing & Penjualan, dan Manajemen Iklan dan Merek. 

Selanjutnya Pengembangan Produk, Manajemen Layanan Pelanggan, Ketrampilan-ketrampilan Manajerial dan Kepemimpinan, Manajemen Pengawasan, Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan, Pengembangan Diri, Komunikasi Bisnis, Manajemen Ritel, Manajemen Kualitas, Keuangan dan Akuntansi,  dan banyak lagi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com