Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Buat Keputusan Minggu Ini soal Kapolri, Istana Berdalih Masih Tiga Hari Lagi

Kompas.com - 12/02/2015, 15:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo sempat berjanji akan membuat keputusan soal polemik calon kepala Polri pada pekan ini. Namun, hingga Kamis (12/2/2015) ini, Presiden belum juga membuat keputusan.

Apakah Presiden menunda pengumuman? Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menampiknya.

Menurut Andi, hingga kini, belum ada arahan baru dari Presiden. Dengan demikian, keputusan tetap akan dibuat pekan ini.

"Masih tiga hari lagi," ucap Andi di Istana Kepresidenan, Kamis.

Andi mengatakan, pengumuman sikap Presiden terkait calon kepala Polri bisa dilakukan di mana saja. Artinya, Presiden belum tentu akan mengumumkannya di Istana Negara di Jakarta. "Bisa kan diumumkan di Solo dan Bogor, enggak masalah toh," kata dia.

Rencananya, Presiden Jokowi akan berkegiatan di Istana Bogor pada Jumat (13/2/2015) hingga siang hari. Sore harinya, Presiden akan bertolak ke Solo, Jawa Tengah, untuk menghadiri Musyawarah Nasional Partai Hanura.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku belum tahu pasti kapan Presiden akan mengumumkan sikapnya. Pratikno yang selama ini mengatur jadwal kegiatan Presiden pun menyatakan Presiden belum ada rencana bertemu lagi dengan Tim Independen ataupun Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk membahas soal KPK-Polri.

Saat ditanyakan apa yang membuat Presiden begitu lama mengambil sikap, Pratikno tak mau mengungkapnya.

"Kok tanya saya. Tanya Presiden dong. Kalau saya diperintahkan, ya saya (lakukan)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com