Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cengkeraman Partai di Pemerintahan Jokowi

Kompas.com - 09/02/2015, 19:15 WIB


KOMPAS.com
 — Berlarut dan terus bergulir bagai hawa panas nan liar yang tak henti mengalir. Inilah perumpamaan yang muncul akibat berlarutnya proses soal keputusan Presiden Jokowi terkait dengan penetapan Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Alih-alih memberikan jalan pada proses hukum yang independen, yang terjadi justru adalah masifnya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Setelah Bambang Widjojanto, kini Abraham Samad secara bertubi-tubi diserang. Tak hanya itu, dua pimpinan KPK yang lain, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain, juga tak luput dari "ancaman" terkait kasus yang tiba-tiba muncul, setelah calon kepala Polri Komjen Budi Gunawan dijadikan tersangka oleh KPK. Apa yang sesungguhnya terjadi?

Aiman Witjaksono dalam Program AIMAN dalam episode "Cengekeraman Partai di Pemerintahan" mencoba mengupas apa yang melatarbelakangi "tersendatnya" proses pengambilan keputusan Presiden.

Bagaimana pula pengakuan blakblakan salah satu anggota Tim Independen alias Tim 9 yang dibentuk Presiden Jokowi merasakan tekanan demi tekanan partai pendukung Presiden terkait dengan pengambilan keputusan yang penting?

Apa yang akan dihadapi oleh Presiden ke depan jika persoalan ini tidak segera diselesaikan? Apakah ancaman kekecewaan rakyat yang berujung pada tumbangnya pemerintahan merupakan hal yang tak mustahil terjadi? Apa pula yang seharusnya segera dilakukan Presiden?

Simak Program AIMAN, Senin (9/2/2015) malam pukul 20.00 WIB, hanya di Kompas TV. (Ike Kusuma/KompasTV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com