"Kalau saya ingin bertemu Presiden untuk melaporkan hal-hal tertentu, saya akan mengajukan ke tim jadwal agar disediakan waktu untuk bertemu," kata Andi, menanggapi rumor adanya "Brutus" di Istana, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, menyebut adanya "Brutus" di Istana yang disinyalir ingin memisahkan Presiden Jokowi dari partai pendukungnya. Ia memperoleh informasi itu setelah adanya anggapan yang beredar bahwa Jokowi merasa tertekan oleh partai politik pendukungnya, tepatnya setelah kemunculan konflik antara KPK dan Polri.
Pasca-pernyataan Masinton, sejumlah kalangan mulai menduga-duga siapakah "Brutus". Tudingan mengarah pada tiga nama, yaitu Andi, Menteri BUMN Rini M Soemarno, dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan.
Andi menilai bahwa aneh jika ada anggapan yang menyebutkan keberadaan pihak-pihak yang berupaya untuk menjauhkan Jokowi dengan parpol pendukungnya.
"Analisisnya agak aneh ya karena menyertakan Bu Rini yang tugasnya di luar Istana, dan beliau sama sekali bukan menteri yang turut mengatur jadwal Presiden. Begitu pula saya dan Pak Luhut, yang tidak masuk dalam tim jadwal," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.