Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan Bantah Adanya Kampanye Hitam Calon Ketua Umum PAN

Kompas.com - 31/01/2015, 12:23 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan membantah adanya kampanye hitam menjelang pemilihan ketua umum partai yang akan dilakukan pada Kongres IV PAN di Bali pada akhir Februari mendatang.

Menurut Zulkifli, sejauh ini persiapan menjelang Kongres PAN masih berjalan lancar. "Tidak ada, itu tidak ada, kami semua adik kakak, kita keluarga, jadi semua baik-baik saja," ujar Zulkifli saat ditemui seusai mengikuti Gerakan Rehabilitasi 100.000 Pengguna Narkotika, di Lapangan Bhayangkari, Jakarta Selatan, Sabtu (31/1/2015).

Beberapa waktu lalu, Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Rusli Halim, mengungkapkan, menjelang pelaksanaan Kongres PAN IV, mulai terjadi indikasi pembunuhan karakter yang dilakukan pihak tertentu kepada salah satu kandidat kuat calon ketua umum, yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum PAN, yakni Hatta Rajasa.

Menurut Rusli, kampanye hitam tersebut beredar bagi kader-kader PAN melalui pesan singkat. Rusli menjelaskan, pembunuhan karakter terhadap Hatta menyangkut dua isu. Pertama, hubungan besan antara Hatta dan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kampanye hitam itu disebutkan bahwa ketika Hatta memimpin kembali PAN, maka PAN akan menjadi subordinasi partai lain.

Isu kedua, disebutkan bahwa Hatta tidak negarawan, sektarian tidak pluralis, terlalu berpihak kepada umat Islam melalui program 1000 masjid.

Kongres IV PAN dijadwalkan digelar di Bali, 28 Februari-2 Maret 2015, dengan dua kandidat yang saat ini muncul, yakni calon petahana Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com