Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopassus Temukan Emas dan Uang di Lokasi Longsor Banjarnegara

Kompas.com - 22/01/2015, 08:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Personel Kopassus menemukan kalung, gelang emas, dan uang jutaan rupiah di bekas lokasi bencana longsor, Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Menurut Kepala Penerangan Kopassus Mayor Achmad Munir, emas dan uang itu ditemukan ketika prajurit Grup 2 Kopassus hendak menyisir area yang rencananya akan ditanami 30.000 bibit pohon berbagai jenis, Rabu (21/1/2015) kemarin.

"Para prajurit menemukan perhiasan berupa kalung dan gelang emas seberat sekitar 13 gram. Prajurit juga menemukan uang Rp 7 juta," ujar Munir melalui keterangan tertulis, Kamis (22/1/2015).

Grup 2 Kopassus itu dipimpin oleh Letnan Dua Kristiyanto. Temuan itu kemudian dilaporkan kepada petugas Komando Distrik Militer (Kodim) 074 Banjarnegara.

Setelah diverifikasi, berdasarkan lokasi penemuan, harta itu diketahui milik Ibu Sutinem yang beralamatkan di pengungsian Dusun Ngalian, Desa Ambal, Kecamatan Karangkobar. Atas penemuan tersebut, Sutinem menyampaikan kepada personel Kopassus yang telah menemukan harta benda milik keluarganya. Seusai penyerahan, Kopassus dan warga kembali melanjutkan proses penanaman batang pohon di area lokasi bencana.

"Itulah gunanya melakukan penyisiran dulu di area bencana. Selain mengetahui kondisi tanah mana yang kerusakannya parah, kita juga masih bisa menemukan harta keluarga yang tertimbun," ujar Munir.

Longsor Banjarnegara terjadi pada Jumat (12/12/2014) pukul 18.00 WIB. Data terbaru yang dikeluarkan BNPB, ada 51 korban jiwa yang ditemukan, sedangkan 57 orang masih belum ditemukan. Warga yang berada di Dusun Jemblung berjumlah 308 jiwa. Dari jumlah tersebut, 200 orang berhasil selamat dan 108 lainnya diperkirakan tertimbun longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com