JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR RI Ahmad Muzani menyesalkan keanggotaan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang diisi oleh para petinggi parpol pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 lalu.
Menurut dia, penunjukan Wantimpres itu tidak bisa dilepaskan dari upaya bagi-bagi kursi kepada mereka yang sudah berjasa menjadikan Jokowi sebagai Presiden.
"Kan saya sudah pernah mengatakan bahwa komposisi yang disusun Jokowi bagian dari terima kasih," kata Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Menurut dia, upaya balas budi politik ini sudah dilakukan saat Jokowi menyusun Kabinet Kerja. Kabinet itu, menurut Muzani, hampir semuanya diisi oleh orang parpol pendukung ataupun orang yang memiliki kedekatan politik dengan parpol pendukung Jokowi-JK.
"Sudah terjadi di kabinet dan itu masih berlanjut. Sekali lagi, tidak akan berhenti, akan berlanjut dalam proses selanjutnya," ucap Sekjen Partai Gerindra itu.
"Apa yang disampaikan koalisi tanpa syarat hanya janji belaka. Sudah terbantahkan sejak penyusunan kabinet," pungkas Muzani.
Presiden Jokowi sudah melantik anggota Wantimpres. Dari sembilan anggota Wantimpres, enam di antaranya dari unsur parpol. Mereka adalah Subagyo HS (Partai Hanura), Sidarto Danusubroto (PDI-P), Rusdi Kirana (PKB), Suharso Monoarfa (PPP), M Yusuf Kartanegara (PKPI), dan Jan Darmadi (Partai Nasdem).
Tiga anggota Wantimpres lainnya adalah mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi (NU), Abdul Malik Fadjar (Muhammadiyah), dan ekonom Sri Adiningsih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.