Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Tim Penyelam Temukan Dua Kotak Hitam QZ8501 dalam Dua Hari

Kompas.com - 14/01/2015, 07:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Tim penyelam gabungan TNI Angkatan Laut berhasil menemukan dan mengangkat dua black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dalam waktu dua hari.

Pada Senin (12/1/2015) pagi, tim penyelam berhasil menemukan kotak hitam flight data recorder (FDR/perekam data penerbangan) yang merekam data penerbangan pesawat. Pada Selasa pagi, tim penyelam berhasil menemukan kotak hitam voice cockpit recorder (VCR/perekam suara kokpit) yang merekam percakapan pilot dan kopilot di kokpit.

Apa rahasia tim penyelam?

"Pinger detector"

Serda Rajab Suharno yang berhasil menemukan dua kotak hitam itu menjelaskan, pinger detector menjadi alat penentu bagi penyelam untuk dapat menemukan lokasi kotak hitam. Alat  yang berbentuk seperti hair dryer ini bisa mendeteksi lokasi kotak hitam dengan mengeluarkan bunyi yang dapat didengar oleh penyelam. Semakin dekat lokasi kotak hitam, maka bunyi ping yang dikeluarkan alat itu akan semakin jelas.

"Alat ini sangat membantu, kalau tidak ada, pasti akan sangat sulit," ujar Rajab setelah menemukan kotak hitam kedua, di KRI Banda Aceh, Selasa sore.

Dengan keberhasilan menemukan dua kotak hitam itu dengan pinger detector, para penyelam lain pun memanggil Rajab dengan sebutan "Pinger-man". Rajab dianggap sebagai penyelam yang paling jago menggunakan alat itu.
 
"Pinger-man, Pinger-man," seloroh para penyelam, yang hanya dibalas dengan senyum oleh Rajab.

Faktor alam

Pekerjaan tim penyelam mencari kotak hitam tidak bisa dilepaskan dari faktor alam, baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Jika alam sedang bersahabat, maka pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih mudah. Sebaliknya, jika alam tidak bersahabat, tim penyelam bukan hanya akan terhambat, melainkan tidak dibolehkan untuk menyelam karena berbahaya.

Kondisi pada pagi hari penemuan kotak hitam itu, kata Mayor Profs De Grit, memang sangat bersahabat. Matahari bersinar cerah, angin berembus pelan, dan gelombang di atas permukaan laut juga tidak terlalu besar. Cuaca di atas permukaan itu membuat perahu karet yang ditumpangi para penyelam bisa bergerak bebas tanpa hambatan.

Kondisi di bawah air, lanjut Profs, juga tidak kalah bersahabat. Arus bawah laut saat itu sangat pelan, hanya sekitar 0,5 knot sehingga membuat penyelam bisa bergerak dengan bebas. Dalam kondisi buruk, penyelam kerap harus menyusuri lautan dengan kecepatan arus mencapai 4-5 knot. Jarak pandang penyelam saat itu juga mencapai 5 meter.

"Hasilnya, black box pertama berhasil kita angkat pukul 07.12 WIB, black box kedua besoknya pukul 07.13 WIB. Bedanya cuma satu menit," ujar Mayor Profs.

Kesolidan tim penyelam

Hal yang paling menentukan, kata Mayor Profs, adalah kesolidan dari tim penyelam itu sendiri. Seluruh tim gabungan yang terdiri dari Komando Pasukan Katak, Marinir, dan Dinas Selam Bawah Air bisa melebur menjadi satu untuk satu tujuan.

Setiap penyelam, lanjut Mayor Profs, sudah bekerja keras untuk melakukan tugas dan bagiannya masing-masing yang amat penting bagi kinerja seluruh tim. Ada tim yang bertugas menyiapkan berbagai peralatan menyelam, melakukan dokumentasi, mengorganisasi dan memantau dari atas perahu karet, hingga tim yang turun ke dasar laut untuk melakukan pencarian dan pengangkatan.

"Semuanya sudah bekerja keras. Bahkan yang kerjanya cuma mengisi tabung oksigen juga. Kalau tidak ada yang mengisi tabung, yang lain kan tidak bisa menyelam," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com