Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KompasianaTV Akan Hadir di Kompas TV Setiap Hari

Kompas.com - 31/12/2014, 13:08 WIB
Iskandar Zulkarnaen

Penulis


KOMPAS.com
- Memasuki tahun 2015, Kompas TV dan Kompasiana memulainya dengan gebrakan baru yang belum pernah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Bahkan untuk konteks media sosial, Kompasiana akan menjadi produk media sosial pertama yang hadir dalam bentuk siaran televisi—dengan nama dan konten yang sepenuhnya diambil dari media warga ini.

Ditayangkan langsung di Kompas TV sepanjang satu sampai dua jam, KompasianaTV akan menyuguhkan informasi dan sajian khas warga yang selama ini hanya bisa diakses di Internet. Lebih istimewa lagi, KompasianaTV akan hadir di jam utama atau prime time Kompas TV, yaitu mulai pukul 19.00-21.00 WIB.

KompasianaTV akan dikemas dalam bentuk program yang melibatkan partisipasi publik di setiap tema atau topik yang sedang dibahas. Yang menjadikan program KompasianaTV istimewa dan berbeda dari program-program sejenis adalah bagaimana Kompas TV mengemas satu produk media sosial secara utuh lalu menyiarkannya secara langsung ke pemirsa di rumah.

Keterlibatan publik di KompasianaTV tidak hanya dalam bentuk berita dan informasi yang diproduksi oleh warga, tapi juga dalam bentuk pembahasan dan perbincangan seputar tema-tema aktual yang sedang berkembang atau menyedot perhatian publik.

Di program ini, Anda tidak perlu datang ke studio Kompas TV untuk bisa tampil di KompasianaTV. Anda sebenarnya bisa menyiapkan studio sendiri di mana pun Anda sedang berada, dengan bermodalkan laptop maupun ponsel yang tersambung ke jaringan internet mumpuni untuk mengakses Google Hangout (disarankan menggunakan akses internet nirkabel atau wifi). Selain itu, tentu saja Anda harus sudah memiliki akun di Kompasiana.

Apa dan bagaimana program ini akan dikemas, serta bagaimana Anda bisa berpartisipasi di dalamnya, ikuti terus informasinya di www.kompasiana.com/kompasiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com