"Sementara dari kapal belum ada info temuan tanda keberadaan AirAsia," ujar Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Pangkal Pinang, yang sedang berada di atas kapal Ditpolair Polda Bangka Belitung, Andriandi, saat dihubungi dari Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).
Andriandi mengatakan, jika memang ditemukan sebuah obyek yang diduga menjadi lokasi hilangnya pesawat tersebut, tim Basarnas dari posko di Belitung pasti akan langsung bergerak ke lokasi ditemukannya obyek tersebut. Namun, hingga saat ini, kata dia, informasi terkait hal tersebut belum ditemukan.
"Tapi, saat ini belum ada," ucap Andriandi.
Sebelumnya, pesawat pemantau Australia jenis P-3C Orion, Senin (29/12/2014), dilaporkan telah melihat "sesuatu" di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Di kawasan itu memang sedang dilakukan pencarian udara dan laut besar-besaran untuk menemukan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara TNI Marsekal Dwi Putranto, sebagaimana dilaporkan The Straits Times, mengatakan bahwa pesawat Angkatan Udara Australia (RAAF) mendeteksi obyek di sekitar 160 kilometer di barat daya Pangkalan Bun. Lokasi itu sekitar 1.120 kilometer dari lokasi terakhir pesawat Airbus A320-200 yang dinyatakan hilang pada Minggu kemarin. Belum ada informasi lanjutan apakah obyek yang dilihat pesawat Orion itu terkait dengan pesawat AirAsia yang hilang.
Sebuah pesawat AP-3C Orion milik RAAF lepas landas dari kota Darwin di Australia Utara pada Senin pagi untuk bergabung dengan operasi pencarian internasional terhadap AirAsia QZ8501. Marsekal Mark Binskin, Kepala Angkatan Udara Australia, mengatakan, pesawat AP-3C Orion milik RAAF itu mempunyai kemampuan yang telah terbukti dalam misi pencarian dan penyelamatan. Pesawat itu membawa radar pencarian yang dilengkapi dengan inframerah dan sensor elektro-optik guna mendukung kemampuan pengamatan visual yang disediakan oleh para awaknya yang sangat terlatih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.