Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Pertanyakan ELT AirAsia QZ8501 yang Tak Menyala

Kompas.com - 28/12/2014, 20:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mempertanyakan Emergency Locator Transmitter(ELT) dari pesawat Airasia QZ8501 yang tak mengeluarkan sinyal saat pesawat hilang kontak. Padahal, alat itu bermanfaat untuk mencari lokasi hilangnya pesawat.
 
"Ada ELT, yang disiapkan kalau ada emergency di darat dan pasti tertangkap Basarnas untuk tangkap frekuensi, dan itu tak tertangkap. Berarti pesawat itu perlu dipertanyakan kenapa ELT tidak menyala," kata Kepala KNKT Tatang Kurniadi di Tangerang, Minggu (28/12/2014).
 
Tatang menuturkan, tim investigasi belum bisa diterjunkan. Pasalnya, KNKT baru bisa bergerak apabila sudah ditemukan bangkai pesawat. 

Investigator KNKT Suryanto, menduga bahwa ELT itu bisa saja hancur karena pesawat menabrak suatu benda dengan sangat keras. Dugaan lainnya yaitu ELT terbuang ke laut.
 
"Tapi karena areanya terlalu luas, maka belum ditemukan. Harus terlebih dulu ada fisik pesawatnya itu untuk mendeteksi ELT, baru bisa bergerak kita," kata Suryanto.
 
Sementara itu, kotak hitam milik Airasia QZ8501 juga sama-sama belum ditemukan. Di dekat kotak hitam, Tatang mengungkapkan biasanya ada pinger yang akan berbunyi di dalam air. Namun, untuk mendeteksi bunyi itu, harus ada alat sonar detector.
 
"Harus ada kapal dulu yang diarahkan ke pinger itu untuk menangkap sinyal. Karena lokasi jatuhnya belum terdeteksi dan belum ada informasi dari darat dan laut, KNKT masih menghitung," ungkap Suryanto. 
 
Seperti diberitakan, pesawat Airasia QZ8501 yang lepas landas dari Surabaya menuju Singapura, Minggu pagi tadi hilang kontak pada pukul 07.55 WIB. Ketika itu, pesawat diduga berada di sekitar wilayah udara Tanjung Pandan dan Pontianak.

Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin bergeser ke kiri dan naik ke ketinggian 38.000 kaki dari 32.000 kaki. Permintaan untuk ke kiri disetujui, namun untuk menaikkan ketinggian ditolak ATC Bandara Soetta.
 
Pesawat kemudian diberitakan hilang kontak. Sebanyak 155 penumpang dan 7 awak kabin berada di dalam pesawat Airasia QZ8501.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com