JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto membacakan pidato penutupan masa sidang I pada Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2014). Di akhir pembacaan pidatonya, Setya membacakan sebuah pantun yang diakui merupakan titipan dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
"Geger pemilu mendapat mandat, partai biasa berbeda suara. DPR bersatu membela rakyat, kerja sama untuk Indonesia," ucap Setya dalam menutup pidatonya.
Usai membacakan pantun, Setya langsung disambut tepuk tangan oleh para anggota dewan yang menghadiri sidang paripurna tersebut. Dalam pidatonya, Setya menceritakan keberhasilan DPR dalam menyelesaikan konflik yang terjadi antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih. Setya menyebut konflik tersebut sebagai bagian dari proses menuju kematangan berdemokrasi.
"Tetapi DPR patut berbangga karena pada akhirnya telah dicapai kesepakatan islah dua kubu koalisi di DPR," kata Setya.
Selain soal islah antara KMP dan KIH, Setya juga menuturkan tentang kegiatan di bidang legislasi. Dalam 2 bulan masa kerja yang sudah dilalui, DPR telah mengesahkan satu buah undang-undang, yakni Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, sebagai bagian dari Program Legislasi Nasional DPR periode 2014-2019.
Dengan telah disepakatinya RUU perubahan atas Undang-undang MD3, lanjut Setya, DPR sangat beraharap dalam masa sidang berikutnya akan menjadi awal baru bagi DPR dan Pemerintah untuk membangun hubungan kerja sama yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.