Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Putuskan Hentikan Rapat Pleno karena Suasana Tak Kondusif

Kompas.com - 24/11/2014, 20:48 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie memutuskan untuk menunda rapat pleno yang berlangsung sejak Senin (24/11/2014) sore, dan menyatakan akan melanjutkan rapat pada Selasa (25/11/2014) besok. Alasan penghentian rapat karena situasi dianggap tak kondusif setelah sejumlah orang yang mengatasnamakan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menduduki Ruang Rapat Pleno yang menjadi lokasi rapat. 

"Karena tidak kondusif, rapat akan dilanjutkan besok," ujar Aburizal singkat pada rapat pleno, di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin malam.

Setelah itu, Aburizal yang didampingi Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham dan sejumlah politisi pendukungnya langsung meninggalkan ruang rapat dan bergegas menuju mobilnya.

Saat Aburizal alias Ical meninggalkan ruang rapat, beberapa kader Golkar mengambil alih dan menyatakan rapat akan tetap diteruskan. Menurut para kader, Aburizal memutuskan penundaan rapat secara sepihak tanpa melibatkan anggota rapat.

"Dia memutuskan sepihak. Itu melecehkan. Rapat harus dilanjutkan sekarang," ujar salah seorang anggota rapat.

Akan tetapi, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono yang ditunjuk sebagai ketua rapat oleh peserta yang masih bertahan di ruang rapat mencoba menenangkan suasana. Dia meminta agar menghormati keputusan yang telah ditetapkan Aburizal.

"Bagaimanapun kita sebagai pimpinan partai harus menjaga keutuhan partai. Meskipun rapat mengecewakan, apalagi dengan dihentikannya pertemuan ini, mungkin menimbulkan ketidakpuasan. Namun, kita harus kepala dingin untuk mencegah jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Besok bisa kita lanjutkan," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com