JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (purn) Oegroseno menyarankan personel Polri dan TNI di tingkatan bawah menjalin komunikasi dan silaturahmi. Salah satunya dengan cara menggelar patroli bersama secara rutin.
"Ajak patroli bersama. Dua Polisi, dua Tentara. Jalan aja bareng, enggak usah bawa senjata, bajunya dikeluarkan, santai saja keliling ke masyarakat," ujar Oegroseno dalam sebuah diskusi di sebuah rumah makan di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/11/2014).
Oegroseno mengatakan, bentrok yang selama ini terjadi antara TNI dan Polri hanya karena komunikasi dan silaturahmi yang kurang. Terlebih komunikasi personel di tingkatan bawah. Menurut dia, hanya di tataran komandannya saja yang komunikasinya baik.
Oegro melanjutkan, dengan interaksi melalui tugas, pokok dan fungsi, misalnya patroli, personel kedua institusi itu akan terjalin komunikasi yang baik. "Etika dan komunikasi harus berlangsung dari tataran bawah agar kalau ketemu tidak saling ledek lagi, tidak berantem, mereka akur," ujar Oegroseno.
Dia melanjutkan, kebijakan peningkatan komunikasi dan silaturahmi Polri dan TNI di tingkatan bawah memang tergantung dari karakter kepemimpinan sang komandan. Dia berharap pimpinan TNI-Polri saat ini dapat mewujudkan hal tersebut.
Seperti diketahui, aksi penembakan terjadi di Mako Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam, Rabu (19/11/2014) malam. Penyebab perseteruan TNI-Polri ini diketahui dilatari hal sepele, yakni aksi saling pandang anggota TNI dan Polri saat mengisi pom bensin. Mereka pun terlibat percekcokan hingga membuat sekitar 30 anggota TNI mendatangi Mako Brimob Polda Kepri dan merusak kaca barak asrama hingga sepeda motor. Malam harinya, penembakan terjadi. Kejadian serupa pernah terjadi di Batam dua bulan sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.