Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepinya Pelantikan Prasetyo sebagai Jaksa Agung di Istana...

Kompas.com - 20/11/2014, 14:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pelantikan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung, yang akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/11/2014) siang, menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, agenda pelantikan ini tak ada dalam daftar agenda Presiden, yang telah disusun sepanjang pagi hingga malam hari.

Pada hari ini, Jokowi dijadwalkan menerima audiensi delegasi Lembaga Sandi Negara, audiensi dengan delegasi Badan Narkotika Nasional, memberikan pengarahan kepada para pejabat eselon I dan II di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Setelah itu, pada siang hari, tak tertulis apa pun dalam agenda. Kegiatan Jokowi baru dilanjutkan pada malam harinya, yakni menghadiri Milad Ke-102 Muhammadiyah di Kompleks Parlemen, Peresmian Pembukaan World Peace Forum V Tahun 2014, dan pertemuan akhir tahun perbankan (Bankers’ Dinner) di Jakarta Convention Center (JCC).

Namun, tiba-tiba wartawan mendapat bocoran bahwa Jokowi akan melantik jaksa agung. Hal ini dibenarkan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Biasanya, untuk acara-acara pelantikan, kegiatan Presiden selalu terjadwal dan diberikan kepada para wartawan yang biasa meliput di lingkungan Istana Kepresidenan.

Semenjak Jokowi menjadi Presiden, ada dua agenda pelantikan yang tidak dipublikasikan ke media. Pertama, saat Jokowi melantik Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet. (Baca: Pelantikan Seskab Tertutup, Ini Komentar Andi Widjajanto)

Hal serupa kembali terulang pada pelantikan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung pada hari ini. Para tamu yang hadir di Istana Negara hanya 30 orang. Jumlah ini sangat jauh berbeda dibandingkan pelantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Jumlah menteri dan pimpinan lembaga negara yang hadir dalam pelantikan jaksa agung pun hanya segelintir. Misalnya, jajaran Kabinet Kerja hanya diwakili Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri BUMN Rini Soewandi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Sementara itu, pimpinan lembaga negara yang hadir adalah Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan M Yusuf, dan jajaran pegawai Sekretariat Negara.

Dari Kejaksaan Agung, hanya Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto yang hadir. Andhi bersama Yusuf sempat masuk dalam nominasi calon jaksa agung. (Baca: Kepada Surya Paloh, Jokowi Minta Calon Jaksa Agung Prasetyo Keluar dari Nasdem atau...)

Pratikno membantah bahwa pelantikan jaksa agung dilakukan secara mendadak. "Nggak, bukan begitu. Sudah lama direncanakan, memang banyak agenda yang tidak diagendakan," kilah Pratikno. (Baca: Ini Profil Calon Jaksa Agung HM Prasetyo)

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu pun mengungkapkan bahwa Jokowi menandatangani keputusan presiden untuk pengangkatan Prasetyo sebagai jaksa agung pada Rabu (19/11/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com