Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Akan Tertibkan Effendi Simbolon yang Tolak Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 19/11/2014, 18:05 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Energi DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto mengatakan, partainya akan memberikan peringatan kepada kader yang menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Peringatan bisa diberikan secara bertahap dan bisa berujung hingga sanksi pemecatan.

Bambang menegaskan, PDI-P telah menetapkan akan mendukung seluruh kebijakan pemerintahan Joko Widodo. Keputusan itu wajib diikuti oleh semua kader, khususnya anggota Fraksi PDI-P yang duduk di parlemen dan menjadi alat perjuangan partai.

"Partai akan menertibkan (kader yang menolak kenaikan harga BBM). Bentuk penertiban ada dua, cara kekeluargaan dan mekanisme organisasi partai," kata Bambang, di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Cara kekeluargaan, kata Bambang, dilakukan dengan memberikan penjelasan kepada kader yang bersikap di luar ketentuan partai. Langkah ini bisa dilakukan oleh kader senior, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, atau langsung dijelaskan oleh Ketua Umum DPP PDI-P.

"Mungkin ada informasi yang keliru, makanya dijelaskan. Cara organisasi partai kita beri surat peringatan, kalau masih ngeyel, bisa dilepaskan jabatan di partai, kemudian sampai yang paling berat pemecatan dan pencabutan kartu anggota," ujarnya.

Menanggapi vokalnya anggota Fraksi PDI-P Effendi SImbolon yang menolak kenaikan harga BBM, Bambang menilai, apa yang dilakukan Effendi karena dia ingin konsisten dengan penolakan pada masa pemerintahan Susilo bambang Yudhoyono. 

"Saya kira Pak Effendi tentu ingin konsisten menolak kenaikan (harga) BBM. Tapi dulu yang kita tolak argumentasi pemerintahnya, bukan (harga) BBM-nya yang naik," kata Bambang.

Hingga saat ini, Effendi belum memanggil atau pun meminta penjelasan Effendi atas pilihan sikapnya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com