Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tingkatkan PNBP untuk Biayai Patroli Kapal TNI/Polri

Kompas.com - 18/11/2014, 09:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo mengatakan, pemerintah akan mengatasi persoalan kekurangan anggaran TNI Angkatan Laut untuk konsumsi bahan bakar bagi kapal patroli laut. Pemerintah saat ini tengah berusaha menggalang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari izin kapal penangkapan.

"Salah satunya yang sedang dilaksanakan antara lain menaikkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP), dari kegiatan kelautan dan perikanan. Misalnya, kalau ini saja, PNBP dari izin-izin kapal-kapal penangkapan Rp 250 miliar, tahun depan bisa Rp 1,5 triliun," ujar Indroyono di kantor presiden, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Dengan bertambahnya pemasukan bagi negara, Indroyono menuturkan, anggaran untuk pengamanan laut juga akan ditingkatkan. Menurut Indroyono, apabila penerimaan dari sektor maritim kecil, maka sektor pengawasan di laut Indonesia kurang maksimal.

"Jadi karena ada anggaran lebih besar masuk, pengamanan laut juga meningkat," ujar Indroyono.

Untuk tugas pengawasan di laut, Indroyono menilai TNI AL dan juga Polri menjadi pihak yang paling bertanggung jawab terutama dalam menindak illegal fishing. Pembagiannya, yakni untuk wilayah di bawah 4 mil masih bisa menggunakan kapal dari kepolisian.

Dengan koordinasi dari penegak hukum, Indroyono meminta agar persoalan perbatasan di laut bisa diatasi.

"Ada 12 pulau terluar kita yang di mana batas-batas laut, patok-patok itu ada di 12 pulau terluar kita. Harus kita jaga, masyarakatnya juga, konsentrasi perhatian mereka ke dalam negeri, jangan ke luar negeri," imbuh dia.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengeluhkan keterbatasan dana yang dimiliki pihaknya untuk mengoperasikan 64 kapal yang dimiliki TNI Angkatan Laut untuk menjaga wilayah perairan Indonesia dari illegal fishing. TNI AL bahkan harus berutang kepada Pertamina sebesar Rp 6 triliun setiap tahun untuk membeli bahan bakar.

KSAL Laksamana Marsetio menuturkan, kebutuhan ideal bahan bakar bagi kapal patroli mencapai 5,6 juta kilo liter per tahun. Namun, yang terjadi saat ini pemerintah hanya memberikan anggaran untuk 13 persen dari jumlah kebutuhan itu.

Alhasil, setiap harinya, TNI AL hanya bisa mengoperasikan 7-15 kapal untuk mengawasi wilayah perairan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com