Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Demo di Makassar, JK Bilang Itu "Style" Makassar

Kompas.com - 14/11/2014, 15:54 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi Kepala Kepolisian Daerah Makassar yang menindak tegas pengunjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berbuat anarkisme. Menurut JK, unjuk rasa boleh dilakukan selama tidak melanggar aturan hukum.

“Unjuk rasa silakan, tapi begitu anarkis, itu harus ditangkap, itu hukum itu,” kata JK di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (14/11/2014).

Kendati demikian, JK menilai bahwa sebenarnya unjuk rasa yang dilakukan sekelompok mahasiswa di Makassar itu bukan suatu gelombang protes besar atas kenaikan harga BBM. Berdasarkan laporan yang diterima JK, unjuk rasa yang sempat ricuh itu dilakukan kelompok-kelompok kecil. Ia juga menganggap unjuk rasa di Makassar itu menjadi besar karena diliput oleh media.

“Ada memang kemarin besar di UNM (Universitas Negeri Makassar), tapi diperbesar itu karena media juga. Baru mereka mau demo karena media itu. Begitu ada media, ngamuk, ngamuk, ngamuk. Begitu Anda pergi, berhenti lagi. Begitu style Makassar itu,” ujarnya.

JK yang dibesarkan di Makassar ini menilai sudah menjadi ciri khas warga Makassar jika melakukan aksi unjuk rasa seperti itu. Di Makassar, kata dia, pergerakan mahasiswa begitu dinamis sehingga unjuk rasa sering terjadi.

Terkait aksi unjuk rasa yang melibatkan unsur mahasiswa ini, JK sudah bertemu dengan forum rektor universitas-universitas Makassar. Sejumlah rektor menemui JK di Kantor Wakil Presiden, Kamis (13/11/2014) kemarin. Menurut JK, para rektor itu melaporkan kepadanya bahwa elemen mahasiswa yang terlibat dalam aksi unjuk rasa itu hanya sedikit.

Seusai bertemu dengan JK, Kamis, Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Palubuhu menyampaikan bahwa para rektor telah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan gubernur terkait demo mahasiswa yang terjadi di Makassar hari ini. Ia juga meminta kepolisian untuk menindak mahasiswa jika melakukan aksi anarkisme.

Menurut Dwia, sejauh ini aparat kepolisian masih bisa mengendalikan massa. Adapun Dwia menemui JK mewakili Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas 45, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Islam Negara Alauddin, dan Universitas Muhammadiyah. Kepada JK, Dwia menyampaikan bahwa aksi mahasiswa di Makassar masih terkendali.

Dwia juga menyampaikan bahwa massa pengunjuk rasa di Makassar tidak sepenuhnya mahasiswa. Saat berunjuk rasa, kata dia, para mahasiswa tidak mengatasnamakan lembaga kampus, tetapi lembaga eksternal yang mereka wakili.

Selain itu, kata Dwia, laporan terakhir dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa pengunjuk rasa yang diamankan dalam demo di Makassar hari ini bukan mahasiswa. Selanjutnya, untuk mencegah gelombang unjuk rasa di kalangan mahasiswa di Makassar meluas, Dwia mengatakan bahwa para rektor akan menyampaikan arahan kepada para mahasiswa bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi adalah kebijakan yang bertujuan menjadikan sektor pendidikan lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com