"Dari kunjungan ini, kami tidak punya keraguan sedikit pun kepada BIG. Dengan teknologi yang dimiliki, paling tidak apa yang menjadi tugas dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam era pemerintahan Jokowi-JK akan sangat terbantu dalam mengatasi persoalan-persoalan di bidang pertanahan," ujar Ferry, di kantor Badan Informasi Geospasial, Kamis (13/11/2014).
Politisi Partai Nasdem itu juga menambahkan, dirinya saat ini tengah mencari cara untuk mengatasi konflik pertanahan. Ia berharap agar tanah tak lagi menjadi penyebab konflik antar-individu atau kelompok.
"Dengan bantuan informasi geospasial, akan membantu tugas pengambil keputusan sekaligus sebagai dasar pembangunan wilayah. Tanpa informasi geospasial, dapat dipastikan hasil rencana pembangunan tak akan sesuai harapan," katanya.
Lanjut Ferry, selama ini, konflik lahan terjadi akibat saling klaim dan tidak ada bukti yang valid. Dia mengaku, masalah konflik lahan bisa diselesaikan dengan One Map Policy yang diterapkan oleh BIG.
"Teknologi canggih yang dimiliki Indonesia harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengatasi konflik-konflik yang terjadi," terangnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.