Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Cara Jokowi Berbahasa

Kompas.com - 12/11/2014, 09:22 WIB

"Jokowi berbicara di CEO Summit dengan menggunakan bahasa Inggris yang sederhana dan baik, tanpa catatan, menggunakan pointer sendiri, dan menggendalikan ppt (Power Point), fokus pada kesempatan berinvestasi. @APEC_CEOsummit," kicau Presiden East-West Center, Charles E Morrison, melalui akun Twitter-nya, @charmorrison.

Renne Kawilarang, seorang jurnalis online, juga memuji keberanian Presiden Jokowi tersebut.

"Dengan bahasa Inggris logat Jowo, Presiden Jokowi berani pidato tanpa teks di depan 1.500 CEO dunia di KTT APEC :)," kicau @binyoscouser.

Seorang bloger Kompasiana, Blontank Poer, menyebut Presiden Jokowi bukanlah berpidato, melainkan menyampaikan presentasi.

"Yang lain pidato, pak presiden memilih metode presentasi...," kata @blontankpoer.

Sementara itu, penulis buku Anak Dusun Keliling Dunia, I Made Andi Arsana, menyampaikan sisi menarik Presiden Jokowi dalam berbahasa Inggris.

"6. Yg menarik, Pak Jokowi tdk merasa perlu menginggris2kan diri. Ini mirip org India yg nyaman dg logat sendiri. PD! #PresentasiJokowi," kicau @madeandi.

Di samping yang memuji, tentu ada juga yang mengkritisi. Politisi Partai Gerindra, Desmond J Mahesa, menyindir penampilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Beijing, Tiongkok. Menurut dia, penampilan Jokowi justru lebih mirip seorang pedagang yang tengah memperkenalkan produknya dibandingkan seorang kepala negara.

"Mengomentari penampilan Jokowi, saya sulit sekali karena yang tampil itu sebagai presiden atau kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)?" kata Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2014).

Ya, ya... Jokowi bukanlah representasi dari seorang politikus yang sedang berpidato. Bahasa Jokowi tak dirancang agar terkesan terhormat seperti yang pernah ditulis oleh penulis novel dan jurnalis asal Inggris, George Orwell, "Bahasa politik ... dirancang untuk membuat kebohongan agar terdengar jujur, pembunuhan terkesan terhormat, serta untuk memberikan pencitraan yang elegan."

Seperti yang diakuinya pada awal presentasi, Jokowi adalah saudagar yang kemudian menjadi wali kota, gubernur, dan akhirnya presiden. Sebagai seorang pengusaha, dia tahu betul sedang berhadapan dengan para pembeli. Itulah sebabnya, dia hanya perlu menyampaikan fakta dagangannya secara jujur. Sebab, pengalaman telah mengajarkan kepadanya bahwa pembeli selalu tertarik dengan pedagang yang jujur.

Apa pun yang diucapkan oleh Jokowi adalah bahasa miliknya yang genuine, yang khas, murni dan tak dibuat-buat.

Bahasa adalah bagaimana kita berbicara atau berkata-kata agar dimengerti pihak lain. Para CEO itu tampaknya mengerti benar apa yang dikatakan oleh Jokowi. Jika ada kurang dalam bertata bahasa, maklumlah, sebab Jokowi berkata-kata dalam bahasa Inggris, bahasa yang oleh penerima Nobel Sastra tahun 1992 Derek Walcott dikatakan sebagai bukan milik siapa pun. Ia adalah milik dunia imajinasi, milik bahasa itu sendiri.

@JodhiY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com