Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Disarankan Pilih Menteri Tenaga Kerja yang Tak Terkait Bisnis Pengelolaan TKI

Kompas.com - 24/10/2014, 15:49 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Migrant Institute Adi Candra Utama menilai, banyaknya kasus eksploitasi terhadap tenaga kerja Indonesia ialah karena pengelolaan yang buruk oleh lembaga ketenagakerjaan yang dikelola swasta. Oleh karena itu, Adi mengimbau Presiden Joko Widodo memilih menteri tenaga kerja dan transmigrasi yang tidak memiliki hubungan dengan bisnis pengelolaan TKI.

"Kami meminta menakertrans yang baru tidak memiliki relasi rantai bisnis terkait pengelolaan buruh migran," ujar Adi dalam siaran pers, Jumat (24/10/2014).

Adi mengatakan, pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri sarat akan nuansa pasar. Menurut Adi, poin-poin yang direvisi dalam undang-undang tersebut cenderung menitikberatkan pihak swasta yang terhimpun dalam Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) untuk menangani permasalahan TKI.

Adi mengatakan, pemerintahan yang baru harus membatasi kewenangan pihak swasta dalam mengelola nasib TKI. Menurut dia, proses pendidikan calon TKI di daerah, aduan kasus di negara penempatan, hingga kewajiban penggunaan moda transportasi kepulangan bagi TKI masih seutuhnya diurus oleh swasta.

"Sudah terbukti pola-pola pasar seperti ini mengakibatkan banyaknya kasus eksploitasi terhadap TKI," kata Adi.

Adi mengatakan, menakertrans yang baru harus memiliki pemahaman yang komprehensif terkait aspek hukum dan tata kelola lembaga yang menangani TKI. Terkait aspek kelembagaan, kata Adi, menteri selanjutnya juga harus mampu menjadi leading sector dalam menjalankan fungsi koordinasi dan fungsi eksekusi mulai dari sebelum penempatan TKI, saat kedatangan di tempat tujuan, hingga kepulangan ke Indonesia.

Adi berharap, pemerintah lebih berpihak kepada nasib TKI dan menyorotinya dari sudut pandang sebagai sesama warga negara, bukan sebagai konsumen jasa mereka. Selain itu, pemerintah juga diminta menekan kasus kekerasan yang terjadi pada TKI dan meningkatkan perlindungan terhadap TKI selama di tempat kerja.

"Menakertrans yang baru harus berani mengampanyekan 'Zero Death of Indonesian Migrant Worker' selama menjabat," ujar Adi.

Adi menyebutkan tiga aspek negatif yang selalu menjadi persoalan buruh migran yang kerap disebut dengan 3D, yakni dirty, dark, dangerous. Menakertrans yang baru, kata dia, harus siap mundur jika persoalan tersebut tidak berhasil diatasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com