Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habibie: Jokowi dan Prabowo Punya "Akar" yang Sama

Kompas.com - 18/10/2014, 08:29 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengapresiasi pertemuan yang dilakukan presiden terpilih Joko Widodo dengan pesaingnya dalam Pemilu Presiden 2014 lalu, Prabowo Subianto.

Pertemuan tersebut, kata Habibie, menandakan bahwa keduanya sama-sama ingin membangun Indonesia yang lebih baik ke depan. "Saya yakin memang tecermin (dalam pertemuan tersebut), seperti yang saya katakan tadi, Jokowi dan Prabowo itu punya 'akar' yang sama," kata Habibie dalam wawancara khusus dengan Kompas TV, di kediamannya, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014).

Hanya, lanjut Habibie, Jokowi dan Prabowo memiliki cara dan gayanya masing-masing untuk membangun Indonesia. Perbedaan tersebutlah yang menurut dia sempat menimbulkan gesekan-gesekan saat pilpres.

Namun, dengan pertemuan empat mata keduanya, Habibie menilai tak ada lagi hal yang perlu dikhawatirkan. "Saya rasa saya tidak begitu prihatin karena saya yakin di pihak mana pun akarnya memperjuangkan kepentingan Indonesia. (Koalisi) Merah Putih dan Indonesia Hebat akarnya sama, memperjuangkan Pancasila," kata Habibie.

Dia berharap Jokowi dapat bekerja sebaik-baiknya sebagai presiden.

Adapun Prabowo, kata dia, juga bisa turut membangun Indonesia dengan memimpin Partai Gerindra sebagai oposisi yang obyektif di parlemen. "Semoga bangsa ini terus maju. Tidak hanya ada pertumbuhan, tapi juga pemerataan," ucap Habibie.

Wawancara lengkap Kompas TV dengan Habibie akan ditayangkan pada hari pelantikan Jokowi-JK, tanggal 20 Oktober 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com