Saat ini, (mereka) mulai paham arti penting DPD. Ini bukan terjadi ujug-ujug, tiba-tiba terjadi. Itu perjuangan bersama.
Sejak tahun 1999, saya pun sudah berjuang di parlemen. Perjuangan bersama DPD ini akan saya lanjutkan.
Bagaimana peran DPD ke depan?
Secara kelembagaan, DPD memang belum dihadirkan sebagaimana seharusnya. Seharusnya ”kamar-kamar” di parlemen itu saling checks and balances. Two eyes are better than one eye, dua mata selalu lebih baik dari satu mata. Kita harus lebih sering menyeimbangkan (dua kamar) itu di parlemen.
Sistem parlemen ini saya akui belum baik dan harus diperbaiki. DPD juga harus terus membangun sistem. Kami, kan, baru ada selama sepuluh tahun, masih terus belajar. DPR pun baru belajar dengan adanya kamar kedua.
Bagaimana memperbaiki kelembagaan DPD? Mungkinkah kewenangan DPD dibuat lebih berdaya?
Ini (sambil memperlihatkan tumpukan dokumen) adalah rekomendasi MPR untuk memperkuat DPD. MPR (tahun 2014-2019) harus secepatnya (mengerjakan rekomendasi), kalau bisa tahun ini atau tahun depan, untuk memperkuat kewenangan DPD, juga dengan mengamandemen Undang-Undang Dasar (UUD).
Rekomendasi MPR juga dimaksudkan mengamanatkan MPR (2014-2019) untuk menata sistem ketatanegaraan Indonesia melalui perubahan UUD 1945 meski dengan tetap mempertahankan NKRI, mempertegas presidensial, serta mengubah UUD dengan cara adendum.
Tadi Anda bicara soal DPD sebagai pemberi solusi. Apa langkah terdekat yang akan dikerjakan untuk mengatasi persoalan bangsa?
Persoalan sekarang adalah soal adanya ketidakarifan dalam politik. Saya ingatkan, jangan ada pertarungan politik yang membuat masyarakat muak. Kini, kenegarawanan pun absen. Apa kita ingin balik ke zaman sebelum tahun 1999? Apakah rakyat harus marah terlebih dahulu?
Jadi, saya mengajak elite bangsa ini duduk bersama terlebih dahulu. Itu yang mau saya bawa. Itu yang saya mau supaya DPD menjadi bagian dari pemberi solusi, part of the solution.
Jangan sampai rakyat mencabut (lagi) mandatnya. Jangan set back, mundur. Mari para elite, terutama yang dulu pernah berjuang untuk reformasi, menuntaskan hal ini.
Sebagai langkah terdekat, apakah DPD akan berperan dalam menentukan kepemimpinan di sidang MPR Senin nanti?
Harus dipahami dulu bahwa bagi saya, soal kepemimpinan itu urusan kecil. Itu hanya soal kekuasaan. Namun, saya akan mencoba untuk lebih berperan dalam Sidang Paripurna MPR Senin nanti.
Kami ingin (dalam Sidang Paripurna MPR) ada musyawarah yang baik. DPD juga harus diingat sebagai fraksi terbesar di MPR dengan 132 anggota sehingga kami akan berperan besar di sana.