Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Ketua MPR, Rizal Ramli Sarankan Kadar Oktan BBM Subsidi Diturunkan dari 88 Jadi 80

Kompas.com - 12/09/2014, 16:17 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli, menemui Ketua MPR Sidharto Danusubroto, Jumat (12/9/2014). Dalam pertemuan tertutup selama sekitar satu jam, Rizal memaparkan solusi untuk menghindari kenaikan harga BBM.

"Argumen yang seolah tidak ada pilihan lain selain menaikkan harga BBM, itu sangat menyesatkan. Ini bukan soal berani atau tidak, populer atau tidak, tetapi menyangkut 100 juta orang lebih yang menggunakan BBM," kata Rizal ditemui seusai pertemuan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Dalam catatan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini, kenaikan harga BBM bersubsidi akan memengaruhi sekitar 100 juta jiwa, yang terdiri dari 86,3 juta pengguna sepeda motor, 2,2 juta nelayan, dan 3 juta kendaraan umum. Kenaikan harga BBM yang praktis juga meningkatkan inflasi akan memengaruhi 150 juta jiwa, termasuk ibu rumah tangga.

Merujuk pada definisi orang miskin versi Bank Dunia (penghasilan 2 dollar AS per per hari), Rizal menjelaskan bahwa akan ada sekitar 10 juta masyarakat hampir miskin yang akan jatuh dalam kategori miskin. Untuk itu, Rizal mengusulkan adanya subsidi silang antara pengguna BBM yang kaya dan yang miskin.

Dia mengusulkan adanya BBM rakyat dengan mengurangi kadar oktan dari 88 menjadi 80-83 untuk mengurangi ongkos produksi. Dengan cara ini, Rizal menilai, mobil mewah yang biasanya masih bisa menggunakan BBM bersubsidi akan berhenti melakukan hal yang sama. Pasalnya, kadar oktan yang lebih rendah akan mempercepat kerusakan mesin. Perbaikannya pun mahal.

Sementara itu, untuk orang kaya, dia mengusulkan kenaikan harga pertamax (oktan 92) dan pertamax plus (oktan 94) dari Rp 11.000 menjadi Rp 13.000-Rp 15.000. "Jadi, ada prinsip subsidi silang. Yang lebih kaya bayar lebih mahal, yang BBM rakyat tidak perlu naik, bahkan bisa diturunin Rp 800. Akan tetapi enggak usah. (Harganya) tetap saja," ujar dia.

Untuk pengontrolan, Rizal menjelaskan dua hal yang bisa dimanfaatkan dalam sistem ini. Selain dengan metode pengurangan kadar oktan di atas, pengawasan bisa diperketat dengan menggunakan warna berbeda untuk tangki dan pipa di SPBU.

BBM rakyat menggunakan warna biru, sedangkan pertamax warna merah. Jika rancangan ini dijalankan, Rizal meyakini bahwa negara dapat diuntungkan sekitar Rp 40 triliun dari kenaikan harga pertamax. Menanggapi usulan ini, Ketua MPR RI Sidharto Danusubroto mengatakan akan menampung usulan ini dan meneruskannya kepada pejabat terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com