"Bagus saja, jadi partai penyeimbang bagus, di luar pemerintahan juga silakan," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (2/8/2014) siang.
Namun, Jokowi menilai, sebenarnya akan lebih baik jika Demokrat, Gerindra, Golkar, PAN, PPP, dan PKS bersama-sama bergabung dalam koalisi di pemerintahannya. Pasalnya, dibutuhkan kekuatan banyak pihak untuk bisa membangun Indonesia ke depan.
"Kalau kita ingin negara kita lebih baik, lebih maju dan lebih sejahtera, kalau semua orang bergerak bersama, tentu lebih baik. Kalau enggak, ya saya juga enggak bisa maksa-maksa," ujar Jokowi.
SBY dan elite partai Koalisi Merah Putih menggelar pertemuan di Cikeas, Bogor, pagi tadi. Pertemuan tersebut juga dihadiri Hatta Rajasa, tetapi tanpa kehadiran Prabowo Subianto.
Usai pertemuan, SBY menyebut bahwa Demokrat dan Koalisi Merah Putih sepakat untuk menjadi penyeimbang. Menurut SBY, menjadi penyeimbang bisa memberikan fungsi check and balances untuk memastikan agar semua kebijakan pemerintah berjalan ke arah yang benar.
Kubu Jokowi-JK merasa membutuhkan tambahan parpol di dalam koalisi untuk mengamankan kebijakan pemerintah di parlemen. Pasalnya, koalisi Jokowi-JK masih minoritas di parlemen.
Pasangan Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa), dan Partai Hanura. Jika dijumlah, koalisi tersebut didukung 207 kursi DPR.
Sementara itu, Koalisi Merah Putih didukung oleh lima parpol yang lolos ke DPR, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan Sejahtera. Jika dijumlah, koalisi tersebut memperoleh dukungan 292 kursi DPR.
Adapun Partai Demokrat memperoleh 61 kursi DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.