Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Kinerja Gemilang, Investor Buru Saham Telkom

Kompas.com - 27/08/2014, 14:26 WIB
advertorial

Penulis

Menyusul catatan kinerja yang baik di tahun sebelumnya, hingga berjalan satu semester tahun 2014 Telkom kembali membukukan prestasi yang membesarkan hati sesuai dengan ekspektasi pemegang saham. Keberhasilan eksekusi program-program kerja strategis perusahaan dengan baik saat ini telah berimbas positif pada penguatan fundamental perusahaan untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan dalam jangka panjang.

Performa saham Telkom pada semester 1-2014 inimencatathasil yang memuaskan.Harga saham Telkom mampu menyentuh angka Rp  2.785 per lembar saham. Saat ini jumlah saham yang beredar sebanyak 100,79 miliar saham. Artinya dengan harga saham Rp 2.785 maka nilaikapitalisasi pasar Telkom akan menembus Rp 280 triliun.

Disamping itu, selama tiga tahun terakhir, yakni 2012, 2013 dan 2014, saham Telkom menunjukkan kinerja yang membanggakan. Pada tahun 2012, saham Telkom ditutup di harga Rp Rp 9.050 per lembar saham, lalu pada 2013 menjadi Rp 10.750. Selanjutnya pada akhir semester 1 tahun 2014 tercatat menjadi Rp 13.575 atau sebesar Rp 2.715 setelah stock split. Sehingga saat ini harga saham Telkom sudah mengalami kenaikan sebesar 50% dibandingkan harga saham pada akhir tahun 2012.

Tahun 2014 ini perseroan telah membagikan dividen tunai senilai Rp 102 per lembar. Sehingga, ketika melihat kinerja Telkom di tahun 2014 dan dua tahun terakhir atau tahun 2013 dan 2012 ditambah aksi korporasi keluar negeri, para investor optimis bahwa perseroan masih bias tumbuh lebih besar lagi.

Secara fundamental, margin perseroan masih menarik.Perseroan juga memiliki hutang yang jumlahnya tidak banyak, yaitu hanya sebesar 0,75 kali dari ekuitas dan PER 18,6% atau tertinggi di atas rata-rata industri. Apalagi EPS (Earning per Share) perseroan tahun 2013 dapat tumbuh 10%.

Performa saham tahun ini yang dinilai kinclong sepertinya merupakan lanjutan dari tahun 2013 lalu.Sepanjang tahun 2013 TLKM menunjukan performa positif,  sehingga, jika melihat performa sepanjang tahun 2014 dan ditambah performa tahun 2013, performa Telkom secara konsisten menunjukan angka positif. Positifnya kinerja saham Telkom merupakan imbas dari kinerja positif perusahaan.Pendapatan sepanjang semester 1 tahun 2014 mencapai angka Rp 43,54 triliun tumbuh 8,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. ROA yang berhasil dicatat sebesar 11,4%, sedangkan ROE nya sebesar 24,5%.

Para analis pasar modal, diantaranya Mandiri Sekuritas, Bahana dan CIMB NIAGA  merekomendasikan saham ideal Telkom di harga Rp 2.900. Bagaimanapun, BUMN pelat merah ini masih merupakan perusahaan telekomunikasi dengan jaringan infrastruktur yang paling luas dan mapan. Apalagi Telkom merupakan satu-satunya emiten yang bermain di segmen jaringan telpon tetap dan menjadi market leader di segmen selular.Dengan kondisi seperti itu diperkirakan dapat mendorong laba bersih perseroan. Telkom merupakan salah satu emiten blue chip yang memiliki kapitalisasi pasar besar sehingga menjadi salah satu koleksi investor.

Fokusterhadap Portfolio BisnisdanTiga Program Utama

Keseluruhan pencapaian Telkom tidak lepas dari keseriusan Telkom dalam menjalankan bisnis sesuai dengan portofolio bisnis dan tiga program utama yang dicanangkan.Pada Agustus 2013 lalu Telkom telah melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan ratio 1:5. Stock split dapat memperbesar jumlah saham yang beredar dan mampu meningkatkan likuiditas saham. Langkah korporasi tersebut terbukti dapat menggairahkan perdagangan saham karena saham Telkom semakin terjangkau khususnya bagi investor retail.

Dari sisi portofolio bisnis, Telkom telah melakukan transformasi portofolio bisnis dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahan TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services).Telkom masih menjalankan bisnis telekomunikasi sebagai bisnis legacy dan mengembangkan bisnis ICT yang menjadi mesin pertumbuhan yang potensial. Salah satu wujud konsistensi Telkom untuk focus kepada core business perusahaan adalah aksi Telkom melepas saham Telkom Vision yang diresponpositifolehpasar.

Tahun 2014 ini, Telkom masih menjadikan Telkomsel, Indonesia Digital Network dan International Expansion sebagai tiga program utama perusahaan. Telkomsel, selakuanakusaha Telkom masihmenjadiandalandanmampumencapaipertumbuhan revenue yang double digit. Pencapaian Telkomsel ini didukung oleh adanya sinergi bisnis di seluruh entitas Telkom Group.Tahun 2014, ditargetkan perusahaan seluler ini dapat mewujudkan pertumbuhan revenue dan net income double digit, melanjutkan kesuksesan tahun 2013.

Sementara itu, melalui program Indonesia Digital Network, Telkom mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa melalui peningkatan penetrasi broadband dan konektivitas. Program ketiga yang menjadi focus utama Telkom tahun 2104 adalah pengembangan bisnis internasional melalui ekspansike 10 negara, dimana hingga saat ini Telkom telah menjalankan bisnisnya di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, Macau, USA dan Saudi Arabia.

Telkom Emiten Terbaik

Kinerja saham TLKM yang selalu positif tersebut mendapat pengakuan dari pelaku pasar modal. Pada bulan Mei 2014 lalu terpilih sebagai Emiten Saham Terbaik dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp10 triliun  dalam Capital Market Awards 2014 yang diselenggarakan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Selain penghargaan tadi, dalam waktu hampir bersamaan Telkom juga meraih penghargaan sebagai “Indonesia Most Admired Companies 2014” versi majalah Fortune Indonesia dan “Indonesia Most Admired Companies” dari Majalah Warta Ekonomi.

Telkom juga tercatat sebagai satu-satunya perusahaan yang meraih brand rating triple A minus (AAA-) yang mana rating tersebut menggambarkan bahwa sesuai dengan penilaian Brand Finance, brand Telkom hamper mencapai extremely strong. Telkom menjadi salah satu dari dua perusahaan yang memiliki brand rating triple A di Asia. Satu lagi perusahaan yang meraih brand rating triple A di Asia adalah Singapore Airlines.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada April 2014 lalu menetapkan kembali peringkat AAA untuk Telkom. Peringkat tersebut juga berlaku untuk obligasi II tahun 2010. Adapun outlook peringkat adalah stabil. Peringkat ini mencerminkan posisi bisnis perusahaan yang superior dengan bisnis terdiversifikasi, marjin profitabilitas kuat dan proteksi arus kas yang sanga tkuat, didukung struktur permodalan yang konservatif. (adv)

Disamping itu, selama tiga tahun terakhir, yakni 2012, 2013 dan 2014, saham Telkom menunjukkan kinerja yang membanggakan. Pada tahun 2012, saham Telkom ditutup di harga Rp Rp 9.050 per lembar saham, lalu pada 2013 menjadi Rp 10.750. Selanjutnya pada 2014 tercatat menjadi Rp 13.375 atau sebesar Rp 2.785 setelah stock split. Sehingga saat ini harga saham Telkom sudah mengalami kenaikan sebesar 48% dibandingkan harga saham pada akhir tahun 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Nasional
Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Nasional
RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

Nasional
Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Nasional
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

Nasional
Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Nasional
Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Nasional
Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com