Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Gus Dur: Cak Imin Tak Cerdas, Mau Jadi Ketum PKB dan Menteri

Kompas.com - 25/08/2014, 12:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lily Wahid, politisi Partai Hanura yang juga adik kandung almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, menyindir Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Menurut Lily, Muhaimin tidak cerdas dalam berpolitik lantaran berambisi kembali menjadi ketua umum PKB dan juga menteri.

"Cak Imin itu tidak cerdas. Dia mau menjadi menteri, tetapi belakangan mau juga jadi ketum," ujar Lily di Jakarta, Senin (25/8/2014).

Lily yang dipecat Muhaimin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendukung rencana presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang ingin membentuk kabinet profesional.

"Sinyal presiden baru rangkap jabatan menteri dan parpol tidak boleh, (itu) bagus," katanya.

Dengan adanya komitmen Jokowi itu, Lily yakin bahwa Muhaimin nantinya tidak akan terpilih sebagai menteri dalam kabinet bentukan Jokowi-Jusuf Kalla. Menurut dia, masih ada kader lain di PKB yang lebih pantas menjadi ketua umum.

Muhaimin sebelumnya akan kembali mencalonkan diri menjadi ketua umum PKB. Muhaimin diprediksi akan kembali terpilih secara aklamasi sebagai pemimpin selanjutnya dalam PKB.

Selain itu, dalam pemerintahan mendatang, PKB juga sudah siap-siap untuk calon menteri. Namun, sikap PKB ini belakangan diralat, dan mereka menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada Jokowi sebagai presiden terpilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com