Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Mengapa Jokowi-JK Menang Pemilu Presiden 2014?

Kompas.com - 12/08/2014, 07:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam acara silaturahmi nasional Rumah Koalisi Indonesia Hebat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/8/2014), presiden terpilih Joko Widodo melempar pertanyaan kepada para relawan mengapa dia dan Jusuf Kalla memenangi Pemilu Presiden 2014.

Dengan iming-iming hadiah, para relawan dari Sabang sampai Merauke yang hadir di acara itu pun berebut menjawab pertanyaan dari Jokowi tersebut. Namun, Jokowi menyatakan hanya akan memilih para relawan yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Relawan pertama yang ditunjuk Jokowi untuk menjawab pertanyaannya adalah Rahman Tajudin, yang berbekal KTP dengan alamat di Sorong, Papua Barat. "Pertama, karena rakyat Indonesia mencintai Pak Jokowi. Kedua, karena rakyat Indonesia mendukung bapak," ujar Rahman bersemangat.

Namun, Jokowi masih belum sependapat dengan jawaban Rahman. "Saya sebenarnya mau kasih hadiah. Tapi ndak jadi, karena bukan itu jawabannya," ujar Jokowi.

Ini jawabannya

Para relawan pun kembali berebut mengacungkan telunjuk untuk mencoba menjawab pertanyaan Jokowi. Jawaban yang benar menurut Jokowi baru datang dari relawan ketiga yang dia tunjuk. Relawan ini mengaku berasal dari Merauke, Papua.

Relawan ini mengatakan ada dua penyebab Jokowi-JK memenangi Pemilu Presiden 2014. Pertama, kata dia, Konser Salam Dua Jari yang digelar di Gelora Bung Karno, Sabtu (5/7/2014). Kedua, lanjut dia, naiknya empati rakyat lantaran politisi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, menyebut sinting ide Jokowi menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri.

"Betul semua itu," ujar Jokowi setelah menyimak jawaban dari relawan ketiga tersebut. Jawaban yang dilontarkan relawan yang berasal dari Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, Muhtarudin, juga dinilai benar oleh Jokowi.

Menurut Muhtarudin, faktor penentu kemenangan Jokowi-JK adalah banyaknya blunder yang dilakukan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam acara debat capres cawapres. Kedua, lanjut dia, relawan yang militan mengampanyekan Jokowi-JK dari pintu ke pintu.

"Meskipun enggak ada duitnya, enggak ada spanduk, kita patungan bikin sendiri. Kami ini mengorbankan semua untuk Pak Jokowi," ujar Muhtarudin.

Jokowi meminta kedua relawan yang memberikan jawaban benar itu untuk menemuinya di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (12/8/2014) sekitar pukul 08.00 WIB atau 09.00 WIB. Dia tak mau menyebutkan hadiah yang akan diberikannya kepada mereka.

Namun, Jokowi pun mewanti-wanti kedua relawan tersebut untuk tak membawa teman. "Tapi jangan bawa teman ya. Nanti yang Papua bawa 200 teman, yang Aceh bawa 200 teman, ya repot," canda Jokowi.

Acara tersebut dihadiri ratusan relawan dari Sabang sampai Merauke. Sejumlah tokoh hadir pula dalam acara ini, antara lain Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Soetiyoso, pengusaha Mooryati Soedibjo, dan Ketua Rumah Koalisi Indonesia Hebat Kris Budihardjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com