Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Jadi Ketum Golkar, MS Hidayat Pastikan Golkar Tetap Oposisi

Kompas.com - 11/08/2014, 06:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Golkar MS Hidayat mengatakan, ia akan menjalankan seluruh  garis aturan serta keputusan partai jika terpilih sebagai Ketua Umum DPP Golkar pada Musyawarah Nasional mendatang. Keputusan itu termasuk menjadi partai yang berada di luar pemerintahan atau oposisi.

Hidayat sudah mendeklarasikan diri siap maju sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Golkar.

"Golkar kan bagian dari Koalisi Merah Putih. Golkar sudah men-declare  akan menjadi oposisi. Tentu kalau saya terpilih dan koalisi itu berjalan, koalisi itu akan tetap berjalan," ujar Hidayat, seusai pendeklarasian dirinya sebagai Ketum Golkar, Minggu (10/8/2014).

Anggota Dewan Pertimbangan Golkar ini mengatakan, tak ada masalah jika Golkar menjadi oposisi. Menurut dia, menjadi oposisi bukan berarti menghambat kerja pemerintah.

"Dengan oposisi juga kan bisa ikut membangun. Dengan berada diliar pemerintahan juga kan bisa ikut berkontribusi. Jadi bagi saya tidak masalah Golkar menjadi oposisi selama itu keputusan resmi partai," ujar Hidayat.

Meski demikian, ia mengakui, tak mudah bagi Golkar menjadi oposisi, setelah 40 tahun selalu berada di pemerintahan. Akan tetapi, meski belum berpengalaman, menurut dia, hal itu bisa dijadikan pembelajaran bagi Golkar.

"Mesti menjadi pembelajaran, jadi harus ada  belajarnya juga, Ya kan cita-cita saya Golkar harus menjadi oposisi yang konstruktif untuk bisa ke sana tidak bisa segera, tentu  mesti ada pembelajaran," ujar Hidayat.

Ia yakin Golkar akan mampu  melewati fase pembelajaran tersebut sehingga nantinya akan menjalankan fungsi parlemen dengan baik. 

"Masa itu masa yang akan dapat dilalui. Golkar itu pada dasarnya bersikap pragmatis dan cepat belajarnya. Sekarang  ini Golkar mempunyai kekuatan di parlemen karena memiliki legislator yang handal. Jadi, meski tidak mudah, marilah dijadikan proses pembelajaran dengan sumber daya yang ada " papar Hidayat.

Pasca Pilpres, dinamika di tubuh Golkar bergejolak karena ada kubu yang menginginkan Golkar merapat kepada Jokowi-JK yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum sebagai pemenang. Sejumlah kader, termasuk politisi senior Agung Laksono, dipecat dari keanggotaannya di Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com