JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo menyadari bahwa ia memiliki berbagai keterbatasan untuk blusukan ke semua daerah di Indonesia. Dengan begitu, ia melakukan terobosan dengan blusukan menggunakan internet dibantu tim relawannya.
"Kalau saya blusukan ke seluruh provinsi, kabupaten/kota, kan tidak memungkinkan," kata Jokowi di Kantor Transisi, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014) malam.
Jokowi menjelaskan, blusukan virtual yang disebutnya sebagai e-blusukan ini juga dilakukan untuk mempercepat penguasaan masalah dan menentukan solusinya. Ia berharap terobosan ini mampu menciptakan ruang komunikasi yang tak terbatas dengan masyarakat.
"Berbicara dengan rakyat kan tidak harus selalu bertemu, kira-kira begitu, tapi masih dalam penggodokan," ujarnya.
Untuk diketahui, blusukan virtual ini dilakukan sebelum Jokowi melakukan blusukan tematik dengan terjun ke lapangan secara langsung. Blusukan virtual menjadi terobosan baru Jokowi, sedangkan blusukan tematik rencananya hanya dilakukan sampai Jokowi dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2014 nanti.
Dalam blusukan virtual, tim Jokowi akan memanfaatkan 330 media online sebagai sumber informasi. Setiap isu yang akan dijadikan fokus digali informasinya dari media online tersebut dan informasi yang beredar di media sosial. Dalam operasionalnya, blusukan virtual akan dibantu oleh tim relawan media sosial. Relawan media sosial itu berasal dari berbagai komunitas yang telah membantu Jokowi-JK sejak masa kampanye Pemilu Presiden 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.