Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Orang Lakukan Ritual di Gedung MK Saat Tim Prabowo Daftarkan Gugatan Pilpres

Kompas.com - 25/07/2014, 20:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemandangan unik terjadi di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) menjelang kedatangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Di tengah situasi aksi damai di depan MK, terlihat seorang perempuan yang mengenakan tutup kepala dan seorang laki-laki berpakaian serba hitam seperti melakukan ritual.

Mereka mengambil posisi tepat di bawah sembilan pilar konstitusi. Sembari duduk bersimpuh mereka kemudian melakukan ritual seperti menyembah sesuatu.

Dari mimik mulutnya terlihat komat kamit bacaan yang entah dimaksudkan dan ditujukan untuk apa dan siapa.

Tidak lama kemudian mereka meletakkan satu dua buah patung menghadap ruang sidang utama gedung MK. Selain patung, juga ada bungkus-bungkus lain.

Si laki-laki berpakaian hitam dan berambut gondrong tersebut pertama-tama menghadap ruang sidang utama MK. Dia berdiam diri. Tidak melakukan gerakan.

Kemudian perempuan bertutup kepala dengan kain tersebut duduk di sebelah kanan laki-laki itu. Gerakannya seperti membuat ritual.

Perempuan tersebut kadang mengangkat tangannya ke atas kemudian menurunkannya melalui dadanya. Terkadang membentuk posisi seperti sikap berdoa pada umumnya sambil mulut berkomat-kamit.

Ketika Tribunnews hendak mengambil gerakan, seorang perempuan lain ternyata mengawasi. Dia melarang mengabadikan aktifitas kedua orang tersebut. Perempuan tersebut juga mengenakan penutup kepala. Kejadian tersebut berlangsung lama. Beberapa orang yang mengenakan atribut pasangan Prabowo-Hatta kadang memperhatikan kadang juga tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com