Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik 4 Bulan Presiden Terpilih Jokowi...

Kompas.com - 23/07/2014, 04:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum menetapkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2014, Selasa (22/7/2014). Capaian ini didapat Jokowi hanya dalam tenggat 4 bulan sejak mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ini kilas baliknya.

Sebagai politisi tanpa jabatan struktural di PDI-P, Jokowi baru mendapat mandat partai dan mendeklarasikan pencalonan dirinya pada 14 Maret 2014. Saat itu, Pemilu Legislatif 2014 tak sampai sebulan lagi. Pemilu untuk memilih para calon wakil rakyat tersebut digelar pada 9 April 2014.

Saat deklarasi di Rumah Si Pitung di Marunda, Jakarta Utara, Jokowi menyatakan pencalonannya ini berdasarkan mandat yang baru saja dia dapatkan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Jauh sebelumnya, nama Jokowi sudah lebih dulu riuh didorong di beragam media sosial untuk menjadi bakal calon presiden dari partai banteng bermoncong putih.

"Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres dari PDI Perjuangan. Dengan mengucap bismillahirahmaanirrahiim, saya siap melaksanakan," kata Jokowi kala itu.

Namun, hasil pemilu legislatif tak terlalu mencengangkan bagi PDI-P yang sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai bakal calon presiden, sekalipun partai ini menjadi pemuncak perolehan suara dalam kontes demokrasi itu. Perolehan suara dan kursi partai ini di bawah syarat yang dibutuhkan untuk mengusung sendiri pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Koalisi

Tak urung, PDI-P pun membentuk koalisi. Empat partai menyatukan dukungan ke PDI-P untuk mengusung pencalonan Jokowi, yakni Partai Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Pada hari dia mendaftarkan diri sebagai bakal calon presiden ke KPU, Senin (19/5/2014), Jokowi terlebih dahulu mendeklarasikan bakal calon wakil presiden yang mendampinginya, yakni Jusuf Kalla, sebagai sosok yang terpilih. Pendeklarasian pasangan Jokowi-Kalla dilakukan di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat.

KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Senin (19/5/2014), di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat.
"Setelah melalui pertemuan dan konsultasi dengan partai pendukung, PDI-P, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura, serta pertimbangan dari Ibu Megawati Soekarnoputri, tadi malam telah kami putuskan, calon wakil presiden yang akan mendampingi saya adalah Bapak drs Haji Mohammad Jusuf Kalla," kata Jokowi.

Setelah lolos tahap "kualifikasi" pencalonan, Jokowi-Kalla bersama kompetitornya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengikuti pengundian nomor urut peserta Pemilu Presiden 2014 pada 1 Juni 2014. Nomor 2 menjadi "nomor peruntungannya". Dari nomor undian ini muncul beragam slogan dan materi kampanye, termasuk "Salam 2 Jari".

Hitung cepat

Melewati masa kampanye selama satu bulan, 6 Juni 2014 sampai 5 Juli 2014, pemungutan suara di Indonesia pun serentak digelar pada 9 Juli 2014. Sebagian besar hitung cepat (quick count) yang dipublikasikan begitu pemungutan suara selesai pada tengah hari menempatkan keunggulan Jokowi-Kalla atas pasangan Prabowo-Hatta.


KOMPAS.com Hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2014 dari berbagai lembaga
Adanya sebagian hitung cepat lain yang mengunggulkan Prabowo-Hatta sampai mengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk turun tangan. Presiden menyatakan, hanya perhitungan dari KPU yang menentukan hasil Pemilu Presiden 2014.

Seluruh perjalanan Jokowi sampai menjadi presiden terpilih telah terlampaui pada Selasa (22/7/2014). KPU dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi suara nasional Pemilu Presiden 2014 menyatakan, pasangan calon nomor urut 1, Prabowo-Hatta, mendapatkan 62.262.844 suara sah, sedangkan pasangan nomor urut 2, Jokowi-Kalla, mendapatkan 70.633.594 suara sah.

Keunggulan dukungan 53,15 persen suara sah Jokowi-Kalla berbanding 46,85 persen suara Prabowo-Hatta inilah yang mengantarkan Jokowi menjadi presiden terpilih setelah 4 bulan 8 hari perjalanan berliku sejak pendeklarasian dirinya di Marunda.

Salam 3 jari

Pada hari penetapan hasil Pemilu Presiden 2014, Jokowi pun untuk kali pertama berpidato sebagai presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2014, lagi-lagi di Jakarta Utara. Kali ini, dia berpidato di atas kapal pinisi Hati Buana Setia yang sandar di Dermaga IX Pelabuhan Sunda Kelapa.

Bila tak ada aral melintang, Jokowi akan menjadi Presiden ke-7 Indonesia melalui pelantikan pada 20 Oktober 2014 di Gedung Parlemen. Dalam pidato politiknya, Jokowi menyerukan satu salam baru, "Salam 3 Jari". "Lupakanlah nomor 1 dan lupakanlah nomor 2, marilah kembali ke Indonesia raya. Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kuat! Salam 3 Jari, persatuan Indonesia!"


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com