Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Relawan Pasangan Capres/Cawapres Gelar Deklarasi Damai

Kompas.com - 19/07/2014, 11:04 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim relawan dari dua pasang calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, serta Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla dijadwalkan menggelar deklarasi damai di Balai Kartini Jakarta pada Minggu (20/7/2014) besok.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa aksi damai relawan dari dua kubu tersebut berlangsung bersama-sama sekitar pukul 13.00 WIB. "Dari kedua belah pihak bersama. Kami dapat info sangat baik, dan ini atas dasar itikad yang baik untuk menjaga bersama kondisi keamanan kondusif dan aman," kata Boy melalui sambungan telepon dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (19/7/2014).

Boy berharap, kondisi keamanan semakin kondusif dan aman menjelang pengumuman rekapitulasi suara Komisa Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang. Untuk mengamankan situasi, Kepolisian bekerjasama dengan TNI telah melakukan upaya-upaya pengamanan.

"Kami harapkan apabila ada penyimpangan, kita harapkan masing-masing menempuh saluran hukum yang disediakan," sambungnya.

Pada 20 Juli besok, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana mempertemukan dua calon presiden peserta Pemilu Presiden 2014, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, di Istana Negara. Pertemuan juga akan menghadirkan pimpinan lembaga negara agar menanamkan komitmen bersama untuk menciptakan situasi kondusif.

Dalam diskusi yang sama, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti menilai upaya SBY mempertemukan Jokowi dan Prabowo tersebut akan menurunkan suhu politik. Ikrar juga menilai sejauh ini kondisi politik di akar rumput biasa-biasa saja.

"Mana ada pergerakan massa? Kita happy-happy saja, yang car free day berjalan normal-normal saja, kami tidak melihat gerakan-gerakan menuju pengerahan massa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Nasional
Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Nasional
LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

Nasional
PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

Nasional
Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Nasional
Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Nasional
Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Nasional
Soal Pernyataan 'Jangan Mengganggu', Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Soal Pernyataan "Jangan Mengganggu", Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Nasional
BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Nasional
Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Nasional
Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Nasional
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com