JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi mengatakan, Indonesia membutuhkan kejujuran dan perbaikan untuk bangsa. Oleh karena itu, ia berharap pemimpin Indonesia nantinya mampu memupuk kejujuran dalam diri tiap warganya demi kemajuan Indonesia.
"Yang diperlukan Indonesia adalah kejujuran dan perbaikan Indonesia. Tanpa kejujuran, semua akan nampak seperti rekayasa," ujar Hasyim dalam diskusi di Jakarta, Kamis (17/7/2014) malam.
Hasyim berharap, pemimpin Indonesia mendatang menyadari benar pentingnya arti kejujuran sehingga rakyatnya dapat mengikuti jejak pimpinannya tersebut. Ia menyayangkan nasib Indonesia yang menurutnya terlanjur bobrok akibat minimnya penerapan kejujuran.
"Misalnya saat Pemilu, sudah ada saksi dan panitia, hitung lagi di kecamatan. Masih tidak percaya, hitung lagi di kabupaten. Masih tidak percaya, dihitung lagi. Makin dihitung kok makin ruwet," kata Hasyim.
Semestinya, imbuh Hasyim, sekali penghitungan saja sudah cukup. Namun, karena tindak kecurangan sudah terlalu biasa diterapkan, rasa saling percaya itu pun pupus.
"Ini tidak hanya TPS yang diawasi tapi pengawas ini yang perlu diawasi. Ini kan faktor kejujuran," ujarnya.
Hasyim mengatakan, seringkali orang merasa gajinya tidak mencukupi sehingga tindakan apapun dapat dikomersilkan yang kemudian menumbuhkan bibit ketidakjujuran.
"Makanya faktor kejujuran ini perlu, ada sistem yang memaksa orang jadi jujur," ujar Hasyim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.