JAKARTA, KOMPAS.com — Jaringan Suara Indonesia (JSI) memenuhi undangan Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) perihal audit hitung cepat Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Kendati demikian, kedatangan JSI hanya mengirim surat pengunduran diri sebagai anggota Persepi.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Etik Persepi Hari Wijayanto kepada wartawan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (16/7/2014). "JSI datang hanya mengirimkan surat. Isi surat tersebut mengatakan pengunduran diri," ujar dia.
Hari menuturkan, dalam surat tersebut, JSI beralasan pengunduran lembaganya dilakukan karena tidak ingin berpolemik lebih jauh mengenai quick count pasca-Pilpres 2014. Mereka memilih lebih menunggu hasil pleno rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli 2014.
"Jadi, mereka datang tanpa presentasi dan tanpa diaudit. Kami anggap mereka tidak punya iktikad baik untuk mempertanggungjawabkan hasil risetnya secara ilmiah," kata Kepala Pusat Departemen Statistik Institut Pertanian Bogor itu.
Kedatangan JSI diwakili oleh peneliti JSI, Benny Eclid Hasibuan, bersama satu orang rekannya. Mereka datang kira-kira pada pukul 13.00 dan pulang tanpa diketahui awak media.
Hasil quick count JSI dalam pilpres menunjukkan, pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 50,13 persen suara, sementara Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan 49,87 persen suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.