“Di tengah kebebasan dan euforia menggunakan hak bersuara, masyarakat diminta tidak mudah terpancing isu-isu yang cenderung mengadu domba, isu yang mengajak tindakan kekerasan atau isu yang mengandung perbuatan melawan hukum,” ujar Djoko usai melakukan rapat koordinasi dengan aparat keamanan mulai dari Polri, TNI, dan Badan Intelijen Negara (BIN) di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Djoko berharap agar masyarakat bisa menyeleksi terlebih dulu berita-berita yang beredar. Apabila ada ancaman atau pun teror hingga praktik politik, Djoko meminta masyarakat tidak segan melapor ke kepolisian. “Upaya money politics biasanya terjadi menjelang pencoblosan,” ujarnya.
Selain itu, Djoko mengungkapkan pemerintah mengingatkan agar TNI dan Polri menjaga netralitasnya. Tim sukses kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pun diharapkan bisa bekerja sama dengan aparat untuk mengawal situasi pasca pencoblosan. “Proses transisi demokrasi tidak hanya kita jaga keamanan tapi kita harus tingkatkan kualitasnya,” kata Djoko.
Apabila di setiap kubu pasangan calon merasa tidak puas dengan hasil pemilihan presiden nantinya, Djoko mengingatkan agar mereka melancarkan aksi protesnya kepada lembaga yang berwenang. Terakhir, tambah Menko Polhukam, pemerintah meminta semua pihak menghindari tindakan anarkis karena hanya akan merusak proses pemilu dan mencederai demokrasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.