Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Saya Sering Datang ke Pesantren Suryalaya

Kompas.com - 25/06/2014, 12:47 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Cawapres Jusuf Kalla mengaku sering datang ke Pondok Pesantren Suryalaya, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Selain berziarah ke makam Abah Anom, JK datang ke pesantren ini karena ingin melihat kemajuan lembaga pendidikan Islam di wilayah Tasikmalaya Utara tersebut.

"Saya bukan pertama kali ke sini. Saya sudah sering berkunjung ke sini. Jadi bukan hanya tujuan untuk pencalonan saya saja. Saya silaturahim bersama para ulama dan melihat kemajuan di sini," jelas JK kepada wartawan seusai berziarah ke makam Abah Anom yang lokasinya masih di kawasan pesantren, Rabu (25/6/2014) siang.

Menurut JK, pesantren ini terkenal dengan terapi pengobatan bagi para pecandu narkoba melalui lembaga Inabah. Ia pun berharap nantinya tempat pengobatan ini akan terus berkembang dan akan lebih memberikan kontribusi bagi negara. "Pesantren ini kan terkenal dengan terapi pengobatan bagi pecandu narkoba," kata JK.

Pondok Pesantren Suryalaya di wilayah Tasikmalaya Utara ini terkenal sering dikunjungi oleh presiden Indonesia dan pejabat penting negara lainnya. Apalagi mulai masa orde baru sampai sekarang, para petinggi Partai Golkar sering bersilaturahim ke pesantren ini. Pesantren ini pun terkenal memiliki hubungan erat dengan Partai Golkar.

Diberitakan sebelumnya, JK mendatangi Pondok Pesantren Suryalaya, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, menggunakan helikopter. Ia disambut antusias oleh pimpinan pesantren bersama keluarga besarnya saat tiba di pesantren. JK pun berziarah ke makam Abah Anom dan almarhum Abah Sepuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com