Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempo: Setyardi Dipecat, Darmawan Mengundurkan Diri

Kompas.com - 15/06/2014, 23:50 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Dua pengelola tabloid Obor Rakyat yang kini sedang menjadi sorotan, yakni Setyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa, sama-sama pernah menjadi jurnalis Tempo.  

"Ya, dua-duanya pernah di Tempo sekitar tahun 1998-2000-an, hampir lima tahunlah. Keduanya berada di periode hampir sama," ujar Pemimpin Redaksi (Pemred) Tempo Arif Zulkifli kepada Tribunnews.com, Sabtu (14/6/2014).

Namun, menurut Arif, Setyardi dan Darmawan mundur dengan cara berbeda. Setyardi dipaksa mundur, sementara Darmawan dengan sukarela mengundurkan diri.

"Setyardi ada pelangaran etika yang serius. Menurut saya aib, tidak sesuai dengan prinsip dan tata kerja di Tempo serta tidak sesuai prinsip-prinsip jurnalistik," jelas Arif tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Arif menegaskan bahwa pelanggaran yang dilakukan Setyardi hanya sekali, tetapi kategori berat. "Pelanggaran etika berat dan sekali pelanggaran itu langsung dipecat," tegas Arif.

Sedangkan Darmawan mengajukan pengunduran diri. "Darmawan mundur lalu pindah ke beberapa media dan terakhir saya dengar di Inilah.com," tegas Arif. Saat ini, Darmawan tercatat sebagai redaktur pelaksana di situs media online tersebut.

Munculnya tabloid Obor Rakyat yang berisi artikel-artikel menyerang Joko Widodo menjadi sorotan beberapa hari terakhir. Tim Jokowi menuding hal itu sebagai bagian dari kampanye hitam sehingga dilaporkan ke polisi.

Anggota Dewan Pers Nezar Patria menilai tabloid tersebut bukan produk pers, tetapi selebaran gelap. Namun, Setyardi sebagai pemimpin redaksi yang tercatat namanya di sana bersikeras menyebut tabloid yang hanya memuat kritik terhadap Jokowi itu sebagai produk jurnalistik yang bisa dikategorikan sebagai jurnalisme warga.

Setyardi mengaku sebagai staf ahli Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah Velix Wanggai. Ia juga tercatat sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII.

Akibat kontroversi tersebut, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat terganggu dengan pemberitaan soal tabloid Obor Rakyat. Ia memastikan akan ada investigasi dan tindakan dari Sekretariat Kabinet yang mengoordinasi perangkat di bawah staf khusus.

Sementara Velix menegaskan bahwa penerbitan tabloid Obor Rakyat tidak berkaitan dengan dirinya dan pihak Istana. Menurut dia, hal itu merupakan sikap pribadi Setyardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Nasional
Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Nasional
Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Nasional
Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Nasional
Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Nasional
Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Nasional
7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

Nasional
Komentari RUU Penyiaran, Mahfud: Keblinger, Masak Media Tak Boleh Investigasi?

Komentari RUU Penyiaran, Mahfud: Keblinger, Masak Media Tak Boleh Investigasi?

Nasional
Modifikasi Cuaca Akan Dilakukan untuk Kurangi Intensitas Hujan di Sumbar

Modifikasi Cuaca Akan Dilakukan untuk Kurangi Intensitas Hujan di Sumbar

Nasional
KPK Periksa Sekjen DPR RI Indra Iskandar

KPK Periksa Sekjen DPR RI Indra Iskandar

Nasional
Sidang Dugaan Pemerasan SYL, Jaksa Hadirkan 5 Pejabat Kementan Jadi Saksi

Sidang Dugaan Pemerasan SYL, Jaksa Hadirkan 5 Pejabat Kementan Jadi Saksi

Nasional
2 Desa di Pulau Gunung Ruang Tak Boleh Lagi Dihuni, Semua Warga Bakal Direlokasi

2 Desa di Pulau Gunung Ruang Tak Boleh Lagi Dihuni, Semua Warga Bakal Direlokasi

Nasional
Sentil DPR soal Revisi UU MK, Pakar: Dipaksakan, Kental Kepentingan Politik

Sentil DPR soal Revisi UU MK, Pakar: Dipaksakan, Kental Kepentingan Politik

Nasional
Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi, Suharto Sah Jadi Wakil Ketua MA

Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi, Suharto Sah Jadi Wakil Ketua MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com