JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberikan keterangan pers di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (13/6/2014). Salah satu hal yang disampaikan Moeldoko adalah soal netralitas TNI dalam Pemilu Presiden 2014, tak terkecuali bagi bintara pembina desa (babinsa).
Dalam kesempatan itu Moeldoko menegaskan, berita tentang adanya dugaan keberpihakan anggota babinsa kepada salah satu calon presiden sudah final dan tidak perlu diperpanjang.
"Yang berkaitan dengan kasus babinsa saya kira sudah final. Saya ingin tegaskan, saya tidak suka atas hal-hal yang seperti itu yang dituduhkan kepada babinsa saya, dengan tidak mendasar," tegas Moeldoko.
Moeldoko mengaku telah memerintahkan babinsa, danramil, dandim, dan jajarannya untuk menjalankan tugas teritorial sebaik mungkin. Jika nantinya ada yang melanggar soal netralitas, sanksi tegas akan menanti.
Terkait kasus anggota babinsa yang mendata pilihan warga di kawasan Cideng Barat, Jakarta, beberapa waktu lalu, Moeldoko pun memberikan komentarnya. Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi karena anggota babinsa yang bertugas tak memahami cara menjalani kerja babinsa. Sebab, anggota tersebut baru dipindahtugaskan. "Ada sedikit kesalahan," ujar Moeldoko singkat.
Moeldoko mengaku akan melakukan evaluasi dan perbaikan terkait kasus babinsa ini. "Saya mohon maaf, tapi hal-hal yang kurang baik akan kita perbaiki," ujar Moeldoko lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.