Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungkem Jokowi kepada Ibunda

Kompas.com - 03/06/2014, 08:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Di sela-sela kunjungannya ke Yogyakarta, Senin (2/6/2014) kemarin, Joko Widodo ternyata didampingi ibunya, Sujiatmi Notomihardjo. Sebelum itu, dia sempat sungkem meminta izin mencalonkan diri menjadi presiden Indonesia.

"Saya dipesenin sama ibu saya, 'le, sing ikhlas ya, sing jujur ya, kalau kerja itu yang bener', itu saja paling pesan ibu saya," ujar Jokowi di sela aktivitasnya di kota gudeg tersebut.

Sujiatmi yang setia di samping putranya, mengatakan, tidak ada perubahan berarti dari perilaku Jokowi, sejak menjadi wali kota Surakarta, gubernur DKI Jakarta, hingga calon presiden. Hanya intensitas pertemuan kian jarang lantaran kesibukan Jokowi sehari-hari.

Jika berkomunikasi melalui sambungan telepon, Sujiatmi memberikan wejangan kepada sang anak untuk tidak lupa menunaikan shalat lima waktu dan tidak melupakan rakyat yang telah memilih dirinya.

"Kalau diberi amanah sama Allah, dijalankan. Berikan yang terbaik kepada rakyat dengan ikhlas," ujar Sujiatmi.

Sujiatmi juga mengingatkan Jokowi terkait banyaknya kampanye hitam yang menyerang dirinya. Hal itu, kata Sujiatmi, adalah salah satu cobaan yang harus dilalui dengan positif.

"Saya selalu mengingatkan, biarin saja. Lama-lama juga berlalu sendiri," lanjutnya.

Sujiatmi muncul saat Jokowi blusukan di Pasar Beringharjo, Jalan Malioboro, Senin pagi. Sang ibunda kemudian turut serta mendampingi Jokowi menemui Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di area keraton. Menumpang andong, satu kursi dengan putra pertamanya itu, Sujiatmi sumringah melihat masyarakat antusias atas kedatangan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Penjara 12 Tahun, SYL Juga Dituntut Bayar Uang Pengganti Rp 44,2 Miliar dan 30.000 Dollar AS

Selain Penjara 12 Tahun, SYL Juga Dituntut Bayar Uang Pengganti Rp 44,2 Miliar dan 30.000 Dollar AS

Nasional
Dugaan Pemerasan di Kementan, Eks Sekjen Dituntut 6 Tahun Kurungan

Dugaan Pemerasan di Kementan, Eks Sekjen Dituntut 6 Tahun Kurungan

Nasional
Buntut Peretasan, Pemerintah Kaji Contoh Pengelolaan PDN di Luar Negeri

Buntut Peretasan, Pemerintah Kaji Contoh Pengelolaan PDN di Luar Negeri

Nasional
Bertemu Delegasi Parlemen Thailand, Menpan-RB Anas Bahas Transformasi Digital

Bertemu Delegasi Parlemen Thailand, Menpan-RB Anas Bahas Transformasi Digital

Nasional
Presiden PKS Bertemu Surya Paloh Sebelum Umumkan Anies-Sohibul, Nasdem Ungkap Isi Pembicaraan

Presiden PKS Bertemu Surya Paloh Sebelum Umumkan Anies-Sohibul, Nasdem Ungkap Isi Pembicaraan

Nasional
Pindahkan Data Imigrasi ke Web Amazon, Yasonna: Bagus, Tak Ada Lagi Kendala

Pindahkan Data Imigrasi ke Web Amazon, Yasonna: Bagus, Tak Ada Lagi Kendala

Nasional
Faktor Lanjut Usia jadi Hal Meringankan SYL Dituntut 12 Tahun Penjara

Faktor Lanjut Usia jadi Hal Meringankan SYL Dituntut 12 Tahun Penjara

Nasional
Sidang Tututan SYL, Ada Aliran Uang ke Partai Nasdem Rp 965 Juta dari Kementan

Sidang Tututan SYL, Ada Aliran Uang ke Partai Nasdem Rp 965 Juta dari Kementan

Nasional
SYL Dituntut 12 Tahun Penjara

SYL Dituntut 12 Tahun Penjara

Nasional
WN China Tersangka Penipuan 'Online' Diduga Tipu 800 Korban hingga Rugi Ratusan Miliar

WN China Tersangka Penipuan "Online" Diduga Tipu 800 Korban hingga Rugi Ratusan Miliar

Nasional
Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Kemal Redindo Kembalikan Uang Rp 253 Juta

Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Kemal Redindo Kembalikan Uang Rp 253 Juta

Nasional
Soal Kerja Sama dengan PKS di Pilkada Jakarta, Nasdem: Bisa Iya, Bisa Tidak

Soal Kerja Sama dengan PKS di Pilkada Jakarta, Nasdem: Bisa Iya, Bisa Tidak

Nasional
Dukung Ridwan Kamil, Projo: Dalam Sejarah, Petahana Selalu Kalah Pilkada DKI Jakarta

Dukung Ridwan Kamil, Projo: Dalam Sejarah, Petahana Selalu Kalah Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Jaksa KPK: Pembelaan SYL Sebut Lakukan Instruksi Presiden, Tak Dapat Dibuktikan

Jaksa KPK: Pembelaan SYL Sebut Lakukan Instruksi Presiden, Tak Dapat Dibuktikan

Nasional
Kongres III Nasdem Turut Bahas Calon Ketum

Kongres III Nasdem Turut Bahas Calon Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com